INISUMEDANG.COM – Masjid menjadi tempat beribadah umat islam, bangunannya yang khas dengan kubah masjid sebagai tanda bahwa bangunan itu adalah tempat ibadah umat islam. Namun, tidak bagi masjid Al Huda Jatinangor yang berlokasi di Jalan Raya Ir Soekarno Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor atau tepatnya disamping kantor urusan Agama Kecamatan Jatinangor yang memiliki design unik, seperti apakah keunikannya, berikut liputannya.
Masjid Al Huda di Dusun Hegarmanah Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor, Sumedang dibangun ulang dengan mengusung bentuk masjid tradisional di Jawa sebelum abad XIX. Ketiadaan kubah sempat mengundang pertanyaan warga sekitar. Sebab, lebih mirip bangunan biasa atau coutage tempat makan atau nongkrong.
Tak hanya itu, arsitek yang penuh dengan kayu kayu pernis dan bentuk bangunan yang dipenuhi kaca. Sehingga mirip seperti cafe atau tempat nongkrong.
Namun, setelah adanya pengeras suara, dan banyak orang yang memakai peci pergi ke dalam, yakinlah bahwa bangunan itu masjid.
Menurut Sekdes Hegarmanah, Asep Krisna bahwa masjid itu telah bertransformasi sejak 2019 silam dan selesai pada 2021. Struktur dan nilai estetikanya mengundang pujian dari situs arsitektur ternama ArchDaily.
Berlokasi tak jauh dari kampus Universitas Padjadjaran dan persis dipinggir makanan cepat saji Mac Donald. Masjid itu pernah disinggahi Presiden Joko Widodo pada Juli 2018 silam sebelum direhab.
Kesan lawas langsung menyergap, terutama saat melihat bagian atap masjid yang terlihat seperti langit langit rumah adat Jawa Barat dengan paltform kayu kayu ukuran 2×4 yang ditempel berjejer dan memakai cat plitur.
Desain Masjid Al Huda
Sejak awal, pemilik masjid menyampaikan keinginannya kepada JXASTUDIO yang ditunjuk sebagai konsultan arsitektur. Bahwa proyek ini menjadi tempat yang dapat mewadahi kegiatan beribadah di kawasan yang berpenduduk sangat padat tersebut. Selain itu, masjid yang sebelumnya memang telah memiliki nilai-nilai historis dari keluarga pemilik ini diharapkan menjadi ikon baru pada area tersebut.
Desain Masjid Al Huda berupaya hadir menjadi sebuah oase dari rumah ibadah yang nyaman. Desainnya dibuat baru, namun sebagian besar masih dalam bentuk aslinya. Alih-alih mengadopsi bentuk kubah yang menjadi ciri khas masjid pada umumnya. Bangunan ini menerapkan desain yang diterapkan pada masjid-masjid Indonesia sebelum abad ke-19. Desainnya benar-benar mencerminkan contoh umum dari bentukan masjid tradisional Jawa atau nusantara kala itu.
Bangunan ini memiliki bentuk bujur sangkar dengan atap bangunan tropis yang berbentuk tumpang atau bersusun seperti gedung sate namun tidak lancip. Atap ini menunjukkan banyak kemiripan dengan struktur kayu dari peradaban Hindu-Buddha di Jawa dan Bali. Susunan atap tersebut didesain semakin ke atas semakin kecil yang memiliki arti Iman, Islam, dan Ihsan.
“Memang masjid itu adalah masjid pribadi milik keluarga H. Rochany yang merupakan orang terkaya di Jatinangor. Namun penggunanya untuk masyarakat Luas dan dikelola oleh DKM yang didalamnya ada masyarakat juga. Pemilik masjid juga merupakan pemilik lahan/tanah yang kini dibangun apartemen Louvin Desa Sayang Jatinangor,” ujarnya.
Berikut spesifikasinya:
Nama Proyek: Masjid Al Huda
Lokasi: Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat
Selesai: 2021
Luas Tapak: 3.000 meter persegi
Luas Bangunan: 1.603 meter persegi
Pemilik/Pengembang: Keluarga Rochany.