Omzet Bisnis Layang-layang Menurun
Imbasnya bisnis para perajin layang-layang kalang kabut menghadapi kondisi ini. Salah satunya Koko (57) perajin layang-layang asal Dusun Citali RT01 RW01 Desa Citali Kecamatan Pamulihan Sumedang.
Dia mengaku penurunan omzet layang layang mulai turun sejak tahun 2010an. Biasanya perhari bisa sampai 200 kodi layangan, saat ini hanya 200 biji per minggu.
“Satu kodi itu 20 biji, kalau 200 kodi 4000 biji bisa satu hari dulu mah. Sekarang mah menjual 200 biji per minggu juga sulit,” katanya saat berbincang dengan IniSumedang.Com, belum lama ini.
Menurut Koko, layang layang yang dijualnya dulu bisa sampai ke daerah daerah di Jawa Barat. Sekarang, permintaan layangan hanya ke daerah Sumedang saja.
“Kalau saya hanya kebagian Rp500 per biji. Kalau dijual di warung mah Rp2000 yang kecil dan Rp3500 yang ukuran besar,” katanya.