Mata Air Alami, Sirah Cai di Cisempur Sumedang ini Tak Pernah Surut Meski Kemarau Panjang

Mata Air Sirah Cai Cisempur
DOK PRIBADI Warga saat melaksanakan solat istisqha di dekat sumber mata air Sirah Cai RW 03 Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor.

INISUMEDANG.COM – Air menjadi kebutuhan primer masyarakat untuk keperluan sehari hari mulai minum, mandi, cuci, dan kakus. Air juga menjadi sesuatu yang mahal di daerah daerah perkotaan karena sulit mendapatkan air akibat dampak pembangunan perumahan. Salah satunya di Jatinangor yang susah mendapatkan air bersih.

Meskipun ada, harus bayar ke PDAM atau pengelola penyedia air bersih seperti Pamsimas atau sumur sible. Padahal, air tanah dan kekayaan alam menjadi hak mutlak negara untuk kepentingan masyarakat. Namun berbeda dengan di Cisempur Kecamatan Jatinangor. Disini masyarakat bebas menggunakan air dan gratis alias free.

Ya, mereka mengambil air dari Mata Air Alami yang berlokasi di Dusun Sirah Cai RT 01 RW 03 Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor ini. Konon, mata air ini tak pernah surut meski musim kemarau yang panjang. Air ini berasal dari kaki gunung Geulis. Dan sampai sekarang masyarakat di sana menjaga kelestarian sumber mata air itu untuk kelangsungan hidup anak cucunya.

Mata Air Sirah Cai Cisempur Tidak Pernah Surut dan Dikeramatkan Warga Setempat

“Dari dulu zaman kakek buyut saya sudah ada. Bahkan airnya mengalir jernih, kalau musim kemarau pun tak pernah surut. Dulu memang berbentuk pancuran, sekarang ditampung bak untuk disalurkan ke pemukiman warga di Desa Cisempur,” kata Nandang Permana warga sekitar.

Ini Baca Juga :  Batu Pandang Ratapan Angin Jawa Tengah: Menikmati Keindahan Alam yang Menakjubkan

Menurut Nandang, tidak hanya warga Dusun Sirah Cai tapi warga Dusun lain seperti Karasak, Baturumpil, juga selalu menggunakan air ini. Bahkan, ketika sumur rumah penduduk sudah kering, mata air ini masih melimpah airnya. Namun sayang, kata dia pada 2018 silam, ada pembangunan perumahan yang nyaris merusak sumber mata air tersebut. Beruntung, warga saat itu melakukan demo dan sampai sekarang sumber mata air masih terjaga.

“Tak hanya mengambil air, tempat ini dikeramatkan warga sebagai tempat keberkahan dan sumber rijki. Karena warga meyakini tempat ini dirahmati sang maha pencipta dari dulu hingga sekarang. Pernah pada tahun 2019 ketika musim kemarau, warga melaksanakan solat istisqo di sekitar sumber mata air ini,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Ini Kesaktian Uyut Alijan Leluhur Kampung Mati di Sumedang

Hingga saat ini, sumber mata air ini pun dipakai nama kampung di Desa Cisempur yakni kampung sirah cai.

Namun, ketika ditanya apakah kandungan air di sumber mata air sirah cai Cisempur mengandung magis? Nandang enggan mengatakannya. Hanya saja, tempat itu dikeramatkan dan dijaga masyarakat sekitar sebagai simbol kahuripan (kehidupan) dan keberkahan.