SUMEDANG, 1 November 2024- Mantan Bupati Sumedang periode 1998-2003, H. Misbach dan Keluarga Besar Al Ma’soem mendukung dan mensuport Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang nomor urut 2, Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila pada Pilkada Sumedang 2024 mendatang.
Pernyataan itu, dikatakan H. Misbach usai memberikan sambutan pada acara Deklarasi DFL (Dony-Fajar Lover) di Jatinangor National Park (Janspark) Sumedang, Kamis 31 Oktober 2024 yang turut dihadiri juga pengurus Yayasan Al Ma’soem Bandung dan keluarga besar Al Ma’soem.
Menurut Misbach pasangan petahana nomor urut 2 itu diyakini menang sebab survey menyebutkan Dony-Fajar paling tinggi menang dalam Pilkada Sumedang. Misbach juga melihat sepak terjang Dony sebagai Bupati Inkumben yang kaya akan prestasi dan membawa Sumedang dikancah nasional sebagai kabupaten terbaik dalam segala bidang.
“Saya yakin paslon Dony-Fajar ini mampu membawa perubahan bagi Sumedang melanjutkan periode pertama menjadi lebih baik lagi. Berikan kesempatan 1 periode lagi untuk membenahi Sumedang. Dengan sepak terjang Dony-Fajar yang jujur, berintegritas dan kapabilitas, saya yakin Dony-Fajar akan memangkan Pilkada Sumedang. Apalagi didukung para tokoh hebat termasuk keluarga besar Al Ma’soem,” ujarnya.
H. Misbach pun bercerita mengenai kedekatannya dengan Almarhum H. Ma’soem ketika dirinya menjabat sebagai bupati Sumedang. Saat itu, Sumedang terkenal dengan kawasan lokalisasinya di Ciromed Desa Kutamandiri Kecamatan Tanjungsari dan Lokalisasi kawasan Nyalindung Paseh.
Saat itu, banyak masukan masyarakat untuk membubarkan kawasan lokalisasi Ciromed Tanjungsari. Namun, tidak ada yang sanggup karena berbagai faktor. Akhirnya, H. Misbach mendatangi kediaman H. Ma’soem di Rancaekek untuk membahas terkait Lokalisasi Ciromed dan bagaimana merubah daerah itu menjadi daerah agamis.
Akhirnya, H. Ma’soem membeli semua lahan di area lokalisasi Ciromed seluas 5000 meter persegi atau 1/2 hektare. Yang saat itu apabila dirupiahkan mencapai Rp5 miliar. Namun, H. Ma’soem menghibahkan secara cuma-cuma ke Pemkab Sumedang dan membangun masjid yang kini berubah menjadi Masjid Ciromed.
Sejak saat itu, kawasan Ciromed yang dulunya terkenal dengan lokalisasi berubah menjadi pusat kegiatan agama islam dan menjadi tempat ibadah masyarakat sekitar bahkan pelancong dari luar daerah untuk beristirahat dan solat di Masjid Raya Ciromed itu.
“Sebelum mengenal pak Koko (anak kedua H. Masoem) dan Pa Nanang Alm (anak pertama) saya lebih kenal ke ayahnya, Pak H. Ma’soem. Saat itu, banyak kenangan yang indah dan jalinan kerjasama yang baik antara Pemkab Sumedang dengan kalangan pengusaha. Nah, salah satunya hibah Mesjid Raya Ciromed ini. Jadi, dengan jalinan silaturahmi, sesuatu itu bisa mudah dan bisa gratis. Pemkab Sumedang tidak mengeluarkan APBD untuk membangun masjid Ciromed itu, karena berkat kedermawana beliau,” ujarnya.
Hikmah silaturahmi itu, kata Misbach selain memperpanjang usia juga bisa membuat perubahan nyata yang signifikan antara pemerintah dengan pengusaha. Juga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas. Contohnya, Pembangunan masjid raya Ciromed ini yang tanpa bantuan keluarga H. Ma’soem mungkin tidak akan tercapai sampai saat ini.
“Jadi intinya saya sangat bersyukur dan berterima kasih sekali kepada pa H. Ma’soem, dedikasinya, perjuangannya akan dikenang terus oleh masyarakat Sumedang umumnya masyarakat Jawa Barat. Makanya, dikesempatan ini alhamdulilah anak anaknya, keturunannya satu frekuensi dengan saya untuk mendukung Dony-Fajar melanjutkan kepemimpinan di Sumedang,” tandasnya.