INISUMEDANG.COM – Melonjaknya harga pupuk saat ini, membuat para petani terus berpikir kreatif menciptakan pupuk dari berbagai limbah. Seperti yang dilakukan oleh pria asal Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Seperti julukan yang disematkan kepada dirinya, Agus Bulu (56) mampu mengolah limbah bulu ayam menjadi pupuk organik.
Oleh dirinya, Bulu ayam yang ada di tempat potong ayam ataupun dimana saja. Dikumpulkan lalu diolah menjadi pupuk organik sebagai nutrisi untuk tanaman padi dan palawija.
“Mengingat semakin hari harga pupuk semakin tidak mengenakan untuk para petani. Saya mempelajari dan selalu berkordinasi dengan yang lain. Akhirnya, sampailah dengan kondisi saat ini, sampah atau limbah bulu ayam bisa lebih manfaat untuk di jadikan pupuk organik”. Kata Agus kepada IniSumedang.Com belum lama ini di area TPSA Cijeruk.
Kandungan dari pupuk organik yang terbuat dari olahan bulu ayam itu. Lanjut Agus Bulu, kaya akan nutrisi dan protein untuk tanaman. Selain itu, mulai dari akar, dahan, ranting dam daun daunnya akan lebih kuat dan mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga mempersubur terhadap buah.
Proses Pengolahan Pupuk Organik dari Limbah Bulu Ayam
“Hanya saja, ketika proses pengolahannya luar biasa bau menyengat yang bersumber dari bulu ayam tersebut, karena dalam prosesnya itu, bulu ayam setelah terkumpul dan jamur akan direndam setelah itu di jamur kembali,” tutur Agus sambil mempraktekan.
Tidak hanya direndam begitu saja, sambung Agus, ada cairan yang harus disatukan. Dan proses perendaman pun tidak hanya sebentar melainkan berlari hari agar hasilnya maksimal dan lebih baik ke tanamannya.
“Ada dua keuntungan dari proses pengolahan pupuk dari bahan limbah bulu ayam. Yang pertama bisa menghasilkan pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Keduanya itu sangat baik untuk digunakan oleh para petani, dan jelas akan lebih menguntungkan untuk para petani,” ucapnya.
Lebih lanjut Agus menuturkan, setelah proses pembuatan pupuk organik dari bahan bulu ayam ini berjalan, tidak sedikit para petani yang mencoba nya dan hasilnya sangat gemilang, otomatis hal itu meringankan para petani di tengah harga pupuk tidak bersahabat dengan para petani.
“Ternyata di bau menyengat seperti ini, ada keberkahan untuk para petani, pupuk organik ini, saya tegaskan bisa ada dua produk, pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Keduanya sangat membantu bagi para petani dalam mengelola dan bercocok tanam,” kata Agus menandaskan.
