INISUMEDANG.COM – Dalam beberapa masyarakat di Indonesia, daging biawak telah lama dianggap memiliki beragam manfaat kesehatan. Beberapa klaim populer termasuk kemampuannya meredakan gejala penyakit kulit, menyembuhkan jerawat, meningkatkan stamina, meredakan gejala asma, mencegah stroke, mencegah anemia, dan mencegah penyakit kronis. Namun, perlu diingat bahwa meskipun banyak kepercayaan ini, belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan tentang manfaat tersebut.
Sejumlah penelitian hanya mengamati fenomena konsumsi daging biawak dalam kelompok masyarakat tertentu. Tanpa dapat membuktikan khasiat dari konsumsi daging reptil ini secara pasti. Oleh karena itu, sementara klaim-klaim ini mungkin menjadi bagian dari warisan budaya dan kepercayaan. Sehingga kita perlu mengambil pendekatan yang lebih bijaksana dalam menghadapinya.
Penting untuk diingat bahwa dalam praktiknya, daging biawak aman dikonsumsi jika dimasak dengan baik dan benar. Sebagai bagian dari diet, daging reptil ini dapat menjadi sumber protein dan nutrisi yang bermanfaat. Namun, bila diinginkan untuk menggunakan daging biawak sebagai pengobatan alternatif, sangat disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan. Hal ini penting untuk menghindari efek samping yang mungkin timbul. Serta memastikan bahwa penggunaan daging biawak tidak bertentangan dengan kondisi kesehatan atau pengobatan yang sedang berlangsung.
Sebagai sebuah kenyataan, masyarakat modern kini lebih banyak mengandalkan bukti ilmiah yang kuat untuk mengonfirmasi manfaat kesehatan dari suatu makanan atau bahan alami. Jika klaim-klaim tentang daging biawak ini ingin mendapatkan pengakuan sebagai obat atau suplemen yang sah. Diperlukan penelitian ilmiah lebih lanjut yang terkontrol dengan baik dan berskala besar.
Dengan demikian, kita harus tetap waspada dan kritis dalam menghadapi klaim tentang manfaat kesehatan daging biawak. Sementara keberagaman budaya adalah hal yang indah dan perlu dihargai, keputusan mengonsumsi makanan tertentu untuk tujuan kesehatan harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kredibel dan konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkompeten
