Macan Kumbang Terpantau di Cikondang, Warga Diminta Tetap Waspada

Macan kumbang di Cikondang Sumedang
Gambar : Istimewa

SUMEDANG – Warga Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang diimbau meningkatkan kewaspadaan setelah adanya laporan kemunculan macan kumbang di sekitar area pemukiman. Kepala Desa Cikondang, Indra Ginanjar, membenarkan informasi tersebut dan meminta warga untuk tetap siaga, terutama bagi mereka yang memiliki hewan ternak.

“Kami mengimbau seluruh warga, terutama yang tinggal di sekitar RW 05 dan RW 06, agar lebih waspada dan tidak keluar rumah sendirian pada malam hari,” ujar Indra, Senin (20/10/2025).

Menurut Indra, kemunculan satwa liar ini sudah dilaporkan ke Dinas Kehutanan untuk segera ditindaklanjuti. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah desa bersama warga telah mengambil langkah antisipasi dengan memperkuat kegiatan ronda malam di lingkungan masing-masing.

“Kami sudah mengingatkan warga agar mengaktifkan kembali pos ronda dan meningkatkan pengawasan di sekitar pemukiman,” katanya.

Dalam pesan singkat yang diterima media ini, Indra sempat menuliskan kalimat dalam bahasa Sunda, “Naha di pelakan? Naha nu ngadon?” yang bermakna ajakan agar masyarakat senantiasa waspada dan siap menghadapi kondisi apa pun.

Ini Baca Juga :  Lansia Sebatang Kara di Cikondang Ganeas Sumedang Butuh Perhatian Khusus di Tengah Pandemi

Meski kabar kemunculan macan kumbang ini menimbulkan kekhawatiran, Kepala Desa mengimbau agar warga tidak panik. Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk tetap tenang namun tetap berhati-hati.

“Kami minta warga tidak panik. Tetap waspada dan segera laporkan ke pihak desa atau keamanan setempat jika melihat hewan tersebut,” ujar Indra.

Ia menambahkan, pihak desa akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Kehutanan dan aparat kepolisian, guna memastikan keselamatan warga serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, Indra meminta warga yang memiliki hewan ternak agar memastikan kandang mereka aman, terutama pada malam hari. “Kandang ternak sebaiknya diperkuat dan diberi penerangan tambahan untuk mencegah kemungkinan hewan liar mendekat,” ucapnya.

Kemunculan macan kumbang di sekitar permukiman warga menjadi perhatian serius pihak pemerintah desa. Indra menegaskan bahwa laporan resmi sudah disampaikan ke Dinas Kehutanan Kabupaten Sumedang agar segera dilakukan penelusuran dan penanganan lebih lanjut.

Ini Baca Juga :  Diduga Tua dan Lapuk, Sebuah Rumah di Sumedang Ambruk Usai Diterpa Hujan

“Langkah kami berikutnya adalah menunggu arahan dari pihak kehutanan. Biasanya mereka akan menurunkan tim untuk memantau jejak satwa dan menentukan tindakan yang diperlukan,” jelasnya.

Menurut informasi awal, kemunculan macan kumbang kemungkinan terjadi karena satwa tersebut keluar dari habitat aslinya di kawasan hutan sekitar akibat berkurangnya sumber makanan atau terganggu aktivitas manusia.

Dinas Kehutanan diperkirakan akan melakukan observasi lapangan dalam waktu dekat untuk memastikan keberadaan hewan tersebut sekaligus menentukan langkah mitigasi agar tidak membahayakan masyarakat.

Kepala Desa menekankan bahwa keamanan warga menjadi prioritas utama. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama seluruh pihak agar situasi tetap terkendali.

“Kami berharap warga tidak bertindak sendiri atau mencoba menangkap hewan tersebut. Biarkan pihak berwenang yang menanganinya. Keselamatan warga lebih penting,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah desa juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sisa makanan di luar rumah dan tidak menggembalakan ternak terlalu jauh dari pemukiman, karena bisa memicu datangnya satwa liar.

Indra memastikan pihak desa akan terus memantau situasi hingga dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Ia juga mengapresiasi sikap warga yang tetap tenang dan tanggap terhadap imbauan keamanan.

Ini Baca Juga :  WASPADA! Seluruh Desa di Kecamatan Ganeas Sumedang Berpotensi Bencana

Macan kumbang (Panthera pardus melas) merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Hewan ini termasuk subspesies macan tutul Jawa, dikenal memiliki warna hitam legam akibat kelebihan pigmen melanin. Satwa ini umumnya hidup di kawasan hutan pegunungan yang masih lebat, namun terkadang dapat keluar dari habitatnya saat mencari makanan.

Wilayah Sumedang, khususnya di Kecamatan Ganeas dan sekitarnya, memang berbatasan dengan kawasan hutan yang menjadi habitat berbagai satwa liar. Karena itu, potensi interaksi antara manusia dan hewan hutan seperti macan kumbang cukup tinggi, terutama ketika habitat alami terganggu oleh aktivitas manusia.

Pemerintah Desa Cikondang mengajak seluruh warga untuk tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, dan terus berkoordinasi dalam menjaga keamanan lingkungan.

“Dengan kerja sama dan kewaspadaan bersama, kita bisa memastikan warga Cikondang tetap aman dan nyaman dalam beraktivitas,” pungkas Indra.