Sumedang, 18 Juni 2025 – Bagi masyarakat yang lupa membawa uang tunai (cash) saat naik angkutan perkotaan (Angkot) kini tidak perlu khawatir. Karena ratusan angkot di Sumedang kini sudah bisa menggunakan non tunai. Yaitu dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Iya, sekarang naik angkot sudah bisa bayar non tunai. Jadi cukup pakai QRIS,” kata Bupati Sumedang H. Dony Munir
kepada sejumlah awak media di halaman Pusat Pemerintah Sumedang (PPS), Jumat (18/7/2025).
Dengan metode seperti ini, kata Dony, tentunya dapat memudahkan masyarakat dalam saat membayar ongkos ketika naik angkutan umum.
“Di pintu angkot sudah dilengkapi dengan QR Code, sekarang anak-anak sekolah dan milenial sudah menggunakan QR code. Ini tentunya bentuk ikhtiar kita dalam beradaptasi dengan kondisi saat ini yang sudah serba digital,” tandasnya.
Terpisah, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Sumedang Yudi Gumelar mengatakan, program ini sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2020.
Namun, lanjut Yudi, sistem pembayaran non tunai ini sempat terhenti beberapa waktu karena adanya kendala teknis.
“Sempat terhenti. Namun, kini sudah bisa digunakan kembali, meski ada sebagian yang harus aktivasi ulang lagi,” ujarnya saat dihubungi wartawan.
Yudi menerangkan, ada sebanyak 800 angkot di wilayah kota Sumedang sudah menerapkan pembayaran non tunai atau menggunakan QRIS.
“Jumlahnya ada sekitar 800 angkot yang menerapkan pembayaran non tunai. Tapi ada sebagian yang harus aktivasi ulang,” ujarnya.
Untuk itu, Yudi berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang untuk membantu para sopir membuka rekening baru dan Qris agar semua bisa berjalan.
“Harapan kami, Pemda Sumedang dapat membantu para sopir. Agar sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS ini dapat semuanya berjalan,” harapnya.
