Lumpuh Sejak Kecil, Pria di Sumedang Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan

Lumpuh Sejak Kecil
Iman Sutisna (40) warga Dusun Tenjolaya RT 01 RW 01 Desa Sukagalih Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, sejak kecil sudah mengalami kelumpuhan

INISUMEDANG.COM – Iman Sutisna (40) warga Dusun Tenjolaya RT 01 RW 01 Desa Sukagalih Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, sejak kecil sudah mengalami kelumpuhan, kedua kakinya sama sekali tidak bisa digerakan.

Heni (38) merupakan adik dari Iman menuturkan kondisi kakak kandungnya itu. Bahwa sejak kecil sudah tidak bisa berjalan, karena kedua kakinya itu lumpuh, sampai sekarang.

Selain itu, kondisi yang lainnya masih normal, bicara dan pendengarannya pun masih baik.

“Waktu lahir, kakak saya itu kata bapak dan mendiang Ibu, kondisi bayinya prematur sangat kecil. Persoalannya seperti apa waktu dulu, ini saya tidak menjelaskan. Hanya bilang lahirnya kakak saya itu prematur,” tutur Heni kepada IniSumedang.Com Sabtu 25 Februari 2023 di kediamannya.

Ini Baca Juga :  Memilukan! Diduga Akibat Jamu, Pria di Sumedang Ini Harus Kehilangan Kedua Jarinya dan Kebutaan

Heni melanjutkan, setelah lahir, dan tumbuh seperti anak anak yang lainnya. Tapi entah kenapa, ketika anak-anak seusianya sudah bisa berjalan dan belajar jalan, kakaknya tersebut masih saja hanya bergeser.

“Ya, sampai sekarang umur kakak saya sudah 40 tahun masih begini belum bisa jalan. Kalaupun mau pindah dari satu tempat ke tempat lainnya harus bergeser,” ujar Heni.

Butuh Uluran Dermawan

Heni mengungkapkan, bila dulu pernah dari Kades Sukagalih memberikan kursi roda, tapi hanya terpakai sebentar. Karena pertumbuhan badan kakaknya tersebut semakin besar sehingga mengangkat tubuhnya untuk naik ke kursi roda kesulitan dan bahkan kerapkali terjatuh.

Ini Baca Juga :  Polres Sumedang Distribusikan Bansos Kepada Ponpes, Panti Sosial dan Penyandang Disabilitas

“Karena sering terjatuh kesulitan naik ke kursi roda, akhirnya kakak saya itu enggan untuk naik ke kursi roda, ditambah lagi, kursi rodanya itu tidak bisa di lipat, dan ukurannya kurang besar,” jelasnya.

Sehari-harinya, lanjut Heni, kakaknya hanya pindah bergeser dari ruang tamu ke dapur, atau dari tempat tidur bergeser ke teras rumah, tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh kakaknya tersebut.

“Ibu kami sudah tiada, kalau bapak masih sehat dan profesi hanya sebagai petani saja. Kalau melihat kondisi kakak saya seperti ini. Saya sendiri, sedih, harus berbuat apa kami sekeluarga untuk bisa kakak saya setidaknya bisa lebih baik,” terang Heni.

Ini Baca Juga :  HIPMI Siap Bantu Pemulihan Ekonomi Warga Terdampak Longsor Cimanggung

Masih kata Heni, dulu katanya, kakaknya itu tidak di imunisasi polio, atau imunisasi yang lainnya, benar apa tidak hal itu dirinya pun kurang mengetahuinya hanya mendengar cerita dari mendiang ibunya saja.

“Iya, katanya yidak diimunisasi, kebenarannya seperti apa. Ya saat ini, kami hanya minta dan memohon perhatian lebih saja dari Pemerintah Sumedang terkhusus kepada pa Bupati. Setidaknya ada kursi roda yang baru yang nyaman dan tidak menyulitkan kakak saya ketika naik kursi roda itu, dan mudah mudahan ada keajaiban kakak saya bisa berjalan,” harapnya.