Libur Nataru 2024 Berpotensi Diguyur Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Bencana

Ilustrasi Hujan/Pixabay

BANDUNG – Masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024 telah tiba. Warga diminta tetap mewaspadai adanya bencana mengingat berpotensi diguyur hujan.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana Diskar PB Bandung Amires Pahala mengatakan saat ini Bandung memasuki fase awal musim hujan yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.

“Meskipun intensitas hujan dalam tingkatan rendah, kami tetap mempersiapkan langkah-langkah penanggulangan bencana seperti banjir dan longsor,” katanya kepada wartawan.

Menurut Amires, Diskar PB telah mengeluarkan surat peringatan dini terkait curah hujan dan potensi bencana longsor kepada warga yang berada di wilayah Bandung. 

Ini Baca Juga :  Jajanan Ciki Ngebul Dilarang Dijual di Bandung, Wali Kota Ungkap Alasannya

“Dalam upaya mengatasi potensi banjir, penting melakukan antisipasi. Kami mengajak warga Bandung menjaga lingkungan sekitar, mulai dari membersihkan gorong-gorong,” tuturnya.

“Saat ini, Diskar PB juga aktif mengedukasi karena sadar bencana adalah poin penting demi meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap potensi bencana,” ungkap Amires Pahala.

Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bandung Trio Meirdiano, menyoroti peran penting edukasi dan analisis risiko. 

“Kami memiliki 40 komponen, dari berbagai keahlian organisasi dan multidisiplin, dalam menganalisis risiko rawan di Bandung, seperti longsor, gempa dan lainnya” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Sekap 2 ART dan Seorang Anak, Komplotan Pembobol Rumah Mewah di Bandung Diringkus

Pihaknya, lanjut Trio, juga terus memetakan risiko sesuai tupoksi regulasi untuk menyesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan.

“Tidak hanya banjir, Bandung juga memiliki potensi risiko gempa. Kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam mitigasi bencana sangat diperlukan,” tuturnya.

Selain memahami evakuasi mandiri saat banjir, dalam pandangan Trio, warga juga harus memperhatikan kondisi rumah atau tempat yang ditinggali serta wilayahnya.

“Kami mengajak seluruh elemen untuk selalu mencari informasi terkini, memetakan wilayah secara mandiri, dan memahami kondisi lingkungan masing-masing sebagai upaya pencegahan,” katanya.