Launching Kampung Literasi di Desa Kadakajaya Tanjungsari

kearifan lokal

INISUMEDANG.COMKearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri.

Hal tersebut dikatakan Ade Sugiana pemerhati literasi Budaya Kearifan Lokal di Sumedang, Sabtu (6/11/2021).

Dikatakannya, budaya kearifan lokal merupakan warisan dari orang terdahulu. Kearifan lokal atau local wisdom ini biasanya diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.

“Alhamdulillah rekan-rekan saya telah menggelar aksi Silatusastra budaya kearifan lokal kampung Nabadatawala beberapa waktu lalu,” tandasnya.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang H. Agus Wahidin.

“Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang H. Agus Wahidin ikut hadir sekaligus memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut,” tutur Ade Sugiana.

Menurut Ade Sugaiana, Kadisdik Sumedang memberikan pencerahan kepada tamu undangan.

Ini Baca Juga :  Semarakkan Bulan Maulid, MDT Saniatus Subulus Salam Tampilkan Kreativitas Santri

“Tamu undangan sebagian besar adala pelajar dan pendidi. Kadis juga menjelaskan tentang 7 Metode Pembelajaran,” tuturnya.

Lebih jauh ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangakaian dari kegiatan sebelumnya, yakni launching Kampung Literasi di Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

“Acara yang diprakarsai oleh Forum TBM (Taman Baca Masyarakat) Jabar dan Sumedang bermitra dengan Dirjen Kemendikbud PKMK. Dihadiri oleh Perwakilan Dirjen Kemendikbud bidang PKMK Dr. Cecep Suryana, M.Pd, Kadis Arsip Pusda H. Dikdik Sadiki, A.PK, M.Si, Prokapinda Camat Tanjungsari Dra. Ida Farida dan Kades Kadakajaya,” paparnya.

Disebutkan Ade Sugiana, secara simbolis pemukulan goong menandai launching kampung literasi di Desa Kadakajaya dengan Menampilkan Peraih Duta Literasi Jabar asli Putra Daerah Kabupaten Sumedang.

“Kampung Literasi yang dilaunchingkan pertama kali dikabupaten Sumedang, mudah-mudahan bisa menjadi pioner sekaligus pilot project yang berkelanjutan yang mengangkat budaya kearifan lokal dimulai dari masyarkat literat berbudaya baca dan tulis dalam berliterasi”. Ucapnya.

Ini Baca Juga :  Perwakilan Sumedang Raih Hasil Tertinggi pada Pelatihan Cyber Security

Opening ceremony dari perwakilan Dirjen Kemendikbud mengungkapkan Di desa Kadakaya yang asri dan masih kental suasana pedesaannya sangatlah cocok ketika Taman Baca Masyarakat hadir dan mewarnai program-progran kepala daerah dalam menggapai kesetaraan ilmu pengetahuan dan kecakapan hidup dalam masyarakat.

“Semoga Sumedang yang Agamis, Berbudaya Lokal, setara dengan kemajuan digitalisasi saat ini dapat selaras dan seimbang sebagai ikon Sumedang Puser Budaya Sunda nya. Kesejahteraan Masyarakat akan tercapai jika masyarakat itu mengerti akan budaya baca dan mengimplementasikan Literasi yang sesungguhnya,” jelasnya.

Ia berharap masyarakat untuk lebih gemar membaca sebagai ikhtiar membuka cakrawala dunia.

Ini Baca Juga :  Mantap! Abon Menak Jadi Solusi Optimalisasi Potensi Lokal di Sukamenak Sumedang

“TBM Bina Kreasi Muda yang diprakarsai oleh kang Rohman, telah berhasil menggali berbagai literasi budaya kearifan lokal khususnya di Desa Kadakajaya kec. Tanjungsari kab. Sumedang”. Jelasnya.

Ade menambakan, merubah paradigma masyarakat untuk kembali membiasakan membaca sebagai insan literat dan membuka gerbang kehidupan melalui tatanan ilmu dan kecakapan hidup dimulai dengan iqra (bacalah), dari buku kita baca membuka jendela dunia mengarungi cakrawala.

Eksistensi TBM saat ini, terus digeliatkan oleh para volunter dan founder yang tergabung di Forum Taman Baca Masyarakat dan bersinergeritas dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah serta Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.

“Untuk membangun masyarakat yang berkecakapan hidup dimulai dari Kampung Literasi, dengan mengetengahkan Taman Baca Masyarakat TBM sebagai pioner dalam memasyarakatkan literasi dan meliterasikan masyarakat.” pungkasnya.