Program 100 Hari Kerja Pertama
Sementara itu, Ketua BPC PHRI Sumedang dr. Harnandito Yudhitia mengatakan, bila pihaknya telah menyiapkan program 100 hari kerja pertama. Dan akan segera menyosialisasikan PHRI untuk lebih luas lagi kepada pelaku usaha wisata, untuk bersama-sama bersinergi, mengembangkan usaha dan berkolaborasi.
Selain itu, dr. Dito sapaan akrab dari dr. Harnandito Yudhitia mengatakan, bila pihaknya juga telah melakukan MoU dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Salah satu konsen BPC PHRI Sumedang ke depan adalah bagaimana meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM kepariwisataan di Sumedang. Untuk itu, kami telah melakukan MoU dengan UPI,” ucapnya kepada wartawan.
Melalui MoU itu, sambung drm Dito, dari pihak UPI telah siap untuk menjadikan tempatnya sebagai Lab pelatihan. Bahkan, akan membuat training center.
“Kami jug dari PHRI siap menjadi tempat untuk pemagangan, mahasiswa UPI yang jumlahnya kurang lebih 200 orang,” ungkapnya.
dr. Dito merencanakan dalam waktu dekat juga akan mengadakan kegiatan beberapa pelatihan diantaranya, pelatihan untuk bakery dan pastry.
“Kami juga akan melatih tukang parkir. Mengingat, mereka adalah frontliner atau garda terdepan di semua tempat usaha Pariwisata,” ucapnya.
Sementara untuk tantangan industri pariwisata di Kabupaten Sumedang saat ini. dr. Dito menyampaikan bila tantangan yang dihadapi pada sektor pariwisata yaitu aksesibilitas, dimana masih banyak akses jalan yang belum memadai menuju ke tempat wisata.
“Tantangan pertama tentu saja aksesibilitas, karena masih banyak akses yang belum memadai menuju tempat wisata di Kabupaten Sumedang. Kemudian ya kedua adalah bluefrint, ini mau mengarah kemana. Jangan sampai kita tidak mempunyai titik yang sama dalam membuat perencanaan kepariwisataan. Dan yang ketiga adalah akses tol. Memang ada beberapa peningkatan kunjungan wisatawan. Tapi ada juga di beberapa daerah yang justru menurun tingkat kunjungannya,” tandasnya.