Berita  

Lampu Merah Kiaracondong Bandung Dinilai Terlama di Indonesia, Begini Respons Santai Dishub

Lampu merah Kiaracondong Bandung
Lampu Merah Kiaracondong Bandung Dinilai Terlama di Indonesia

BANDUNG – Sentimen negatif masyarakat muncul terkait lampu merah Kiaracondong Bandung. Berada di kawasan simpang Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie, stopan ini mendapat julukan terlama di Indonesia.

Lampu merah Kiaracondong Bandung atau yang lebih populer dikenal dengan lampu merah Samsat. Ini bahkan tak pernah sepi digunjingkan baik dijagat maya atau jagat raya karena durasinya yang tak sebentar.

Selain dijuluki ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia‘, akses utama di wilayah Kota Kembang ini juga mendapat sebutan dari warga ‘Lampu Merah Perenggut Masa Muda’, hingga ‘Lampu Merah Penguji Iman’.

Ini Baca Juga :  Hadapi Pemilu 2024, Polresta Bandung Bina Pokdar Kamtibmas di Kertasari

Dinas Perhubungan Kota Bandung ikut merespons saat diminta komentarnya terkait hal tersebut. Melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Khairur Rijal, dirinya menjelaskan soal durasi waktu lampu merah Samsat itu.

Sedangkan Khairul mengklaim durasi normal lampu merah di persimpangan tersebut adalah 5 menit. Durasi tersebut disesuaikan dengan volume aktivitas kendaraan di kawasan tersebut.

Menurutnya, Dishub Kota Bandung bisa menerapkan prioritas waktu lebih lama untuk kaki simpang tertentu untuk mengurai kepadatan kendaraan jika dibutuhkan. 

“Waktu yang sudah kita set berdasarkan hasil survei kita berdasarkan volume dan aktivitas kendaraan, normalnya segitu (5 menit). Tetapi apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Penerangan Jalan Umum Mati? Dishub Bandung Sarankan Warga Lakukan Ini

Lebih lanjut, Khairul menyampaikan adapun penerapan waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi hari, siang, sore, atau malam hari.

Sebagai informasi, persimpangan Jalan Soekarno Hatta – Jalan Ibrahim Adjie. Merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota. Sehingga, kepadatan volume kendaraan pun menjadi keniscayaan.

“Kami berharap, adanya prioritas waktu lampu hijau pada kaki simpang tertentu bisa dimaklumi pengendara. Sehingga sama-sama menciptakan kelancaran arus lalu lintas di seluruh kaki simpang lampu merah,” katanya.