Berita  

Kurangi Risiko Bencana di Musim Hujan, BPBD Sumedang Gelar Gladi Posko dan Lapangan

Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman (kanan) didampingi Kalak BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno.

INISUMEDANG.COM – Sebagai upaya untuk mengurangi risiko serta pencegahan dan Kesiapsiagaan bencana di musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bersama dengan Kodim 0610 dan Polres Sumedang menggelar Gladi Posko dan Lapangan di Markas Kodim 0610/Sumedang, Selasa 31 Oktober 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Atang Sutarno mengatakan, Gladi Posko dan Lapangan dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatukan visi misi, membangun sinergitas serta sinkronisasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas penanggulangan bencana.

“Hari ini ada 110 orang peserta yang hadir terdiri dari unsur BPBD, Damkar, PSC 119, Basarnas, Orari, Rapi, dan para Relawan Tanggap Bencana. Gladi posko di Markas Kodim. Khusus gladi lapangan banjir dan longsor kami melakukan praktek teknis mengenai kajadian lapangan di Citengah dan gladi water rescue di Jatigede,” kata Atang.

Di tempat yang sama Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, Sumedang merupakan salah satu kabupaten rawan bencana terutama memasuki penghujan yang berpotensi bencana banjir dan tanah longsor.

Ini Baca Juga :  Ulama Kharismatik, Habib Luthfi Bin Yahya Batal Ceramah di Al Ma'soem, Berikut Alasannya

Menurutnya, langkah paling baik dalam mitigasi bencana dapat diikhtiarkan melalui langkah promotif dan preventif banjir dan longsor salah satunya penghijauan, desa tangguh bencana serta dengan memanfaatkan nilai nilai budaya kearifan lokal.

“Nanti didesign penghijauan di kawasan rawan longsor dan banjir antara lain di kawasan Jatigede,
Cadas Pangeran melibatkan semua komponen. Jadi awal musim penghujan dimulai dengan penghijauan,” ujarnya.

Herman berharap, melalui pelatihan ini para peserta punya kesadaran untuk mencegah bencana melalui upaya promotif preventif sesuai SOP yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan tugas.

“Untuk penanganan bencana ada SOP-nya. Jangan sampai menanggulangi bencana malah menyulut bencana susulan. Harus tahu SOP dan harus di gladi makanya dikenal gladi posko dan lapangan sebagai sinkronisasi sesuai tupoksinya,” ujar Herman menandaskan.