INISUMEDANG.COM – Upaya mengenalkan pelaksanaan Pemilu 2024 dan pendidikan politik ke mahasiswa, santri dan pelajar, KPU Provinsi Jawa Barat menggelar KPU Goes to Kampus dengan mendatangi IPDN Jatinangor, Jumat (10/11/2023).
Acara yang diikuti ratusan praja IPDN itu digelar di Gedung Balai Irung Rudini IPDN yang turut dihadiri Anggota KPU Provinsi Jabar, Hedi Ardia Kadiv Sosdikplih dan Parmas serta Wakil Rektor IPDN Bidang Kemahasiswaan Dr Yudi Rusfiana.
Anggota KPU Provinsi Jabar, Hedi Ardia mengatakan acara KPU Goes To Kampus ini dalam rangka melakukan sosialisasi tentang pemilu 2024 kepada Pemilih pemula. Juga pendidikan politik bagaimana sumbangsih pemilih pemula dalam menyukseskan Pemilu 2024. Sebab, 65 persen suara nasional adalah di kalangan pemilih pemula. Oleh sebab itu sukses tidaknya partisipasi pemilih berdasarkan kontribusi pemilih pemula dalam pemilu 2024.
“Selain seminar dan pemaparan, kami juga mengajak mereka untuk menggunakan hak pilihnya. Kalau mereka diberi sosialisasi yang tepat mereka sangat antusias untuk mengikuti Pemilu ini. Makanya, bagaimana caranya kita kemas sosialisasi ini dengan kemasan anak anak muda. Seperti ada stand up komedi, penampilan band, dan pembawaan sosialisasi dengan gaya anak muda,” ujarnya.
Juga pemanfaatan media sosial sebagai jembatan untuk sosialisasi ke pemilih pemula. KPU sendiri sudah mulai mendata media sosial apa saja yang sering digunakan masyarakat Indonesia khususnya anak anak muda. Sehingga penggunaan media sosial bisa bermanfaat dalam sosialisasi Pemilu 2024.
Menurut Hedi, sosialisasi Pemilu itu bukan hanya menjadi ranah penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, tapi juga ada partai politik dan pemerintah daerah yang sama-sama memiliki peran dalam menyukseskan Pemilu serta meningkatkan jumlah partisipasi Pemilih. Dia pun menargetkan jumlah partisipasi pemilih tahun 2024 bisa mencapai 82 persen.
“Yang pasti kita di sini diundang untuk memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Pemilu 2024 dan tahapan yang sudah kita lakukan. Semisal saat ini tahapannya DPTb atau daftar pemilih tambahan. Bagaimana caranya adik adik mahasiswa ini jika ingin pindah memilih ke Sumedang, kan kebanyakan mahasiswa di Jatinangor bukan warga Sumedang. Nah, kita berikan sosialisasi itu,” katanya.
Mengantisipasi banyaknya DPTB dan pindah memilih di Jatinangor, khususnya di IPDN, KPU sendiri telah menyiapkan lokus atau lokasi khusus bagi mahasiswa yang akan memilih di kampus IPDN dengan membuat TPS khusus mahasiswa.
Harapannya, tidak ada lagi mahasiswa yang memang berasal dari luar Jawa Barat atau khususnya luar Kabupaten Sumedang tidak menggunakan hak pilihnya karena terkendala geografis.
“Oleh karena itu TPS khusus ini diproyeksikan semuanya bisa menggunakan hak pilihnya di sini. Mereka memahami prosedur penggunaan daftar pemilih tambahan dan mahasiswa itu masuk kategori tugas belajar dan memenuhi syarat untuk data pemilih tambahan karena mereka sedang menempuh pendidikan,” ujarnya.
Pihaknya pun sangat optimis kalau semuanya bergerak melakukan edukasi, apapun yang terjadi dinamikanya kita sangat meyakini Pemilu akan tinggi partisipasinya. Kalaupun hari ini di tingkat nasional terjadi dinamika seperti keputusan MK yang meloloskan cawapres kurang dari 40 tahun, menurutnya itu hal yang biasa dalam negara demokrasi.
“Apapun keputusan MK saya kira tidak akan berpengaruh terhadap partisipasi pemilih. Sebab, masyarakat sudah cerdas dan sudah jeli dengan pilihannya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IPDN Bidang Kemahasiswaan, Dr Yudi Rusfiana, mengapresiasi sosialisasi pemilu yang dilakukan KPU Provinsi Jabar ini. Sebab, bisa membantu pemilih pemula dalam menyukseskan Pemilu dan meningkatkan jumlah partisipasi pemilih tahun 2024.
“Ya kami dukung acara ini, kebetulan ini liding sektornya KPU jadi kita hanya memfasilitasi tempat dan mengkondisikan mahasiswa saja. Insya allah tujuannya baik untuk mensukseskan Pemilu 2024,” tandasnya.