INISUMEDANG.COM – Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli didampingi Pj. Sekda Tuti Ruswati dan para kepala perangkat daerah terkait mengikuti acara Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kabupaten Sumedang Tahun 2023 secara Daring (dalam jaringan) di Command Center, Jumat (31/5).
Di hadapan tim penilai kinerja stunting Provinsi Jawa Barat, Yudia menuturkan, sejak ditetapkan sebagai salah satu 100 kabupaten/kota prioritas penurunan stunting oleh pemerintah pusat pada tahun 2018, Pemda Sumedang berkomitmen untuk menurunkan stunting secara progresif.
“Strategi penurunan stunting melalui inovasi dan kolaborasi dilakukan seoptimal mungkin agar target progresif penurunan stunting dapat tercapai,” tuturnya.
Menurut Yudia, berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stunting Kabupaten Sumedang menurun sangat signifikan dari angka 27,6 persen pada tahun 2022 menjadi 14,4 persen pada Tahun 2023.
“Penurunan ini merupakan yang tercepat di Jawa Barat sehingga posisi keberhasilan penanganan stunting Kabupaten Sumedang berada di posisi ke-4 yang semula berada di peringkat 27,” ujarnya.
Bahkan dikatakan Yudia, tiga kali berturut-turut (2020, 2021, dan 2022) Kabupaten Sumedang menjadi terbaik pertama Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Jawa Barat dan Tahun 2023 menjadi Best Practice pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Jawa Barat.
“Besar harapan kami, Kabupaten Sumedang pada penilaian kinerja kali ini bisa mendapatakan tiga penghargaan sekaligus yaitu Kabupaten dengan kinerja terbaik dalam pelaksanaan aksi konvergensi, kabupaten inovatif dalam percepatan penurunan stunting dan kabupaten akseleratif dalam penurunan stunting,” terangnya.
Sementara itu, Pj. Sekda Tuti Ruswati menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sumedang sangat peduli terhadap penurunan stunting sebagai bentuk komitmen mensejaterakan masyarakat.
“Ini bisa diyakinkan bahwa dalam menurunkan stunting kita sangat kolaboratif dan kita juga sangat konsisten melakukan crosscutting ,” kata Tuti.
Tuti juga menyebutkan, hasil dari upaya tersebut, penurunan prevalensi stunting di Sumedang menjadi yang paling cepat di Jawa Barat.
“Progress Sumedang sangat signifikan, karena saat ini berada pada peringkat 4 terbaik dari 27 kabupaten/kota,” ujarnya.
Tuti menambahkan, tujuan dari sasaran target penurunan stunting Kabupaten Sumedang memakai RPJMD Yahun 2018 sampai 2023.
“Dimana terget prevalensi stunting di tahun 2023 adalah 17 persen, dan kita mencapai 14,4 persen. Artinya kita melampaui target,” pungkasnya.