BANDUNG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi komitmen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jabar yang memiliki program menurunkan stunting.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebut stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan.
“Makanya ada lima pilar yang dibangun dalam penanganan stunting di Tanah Air saat ini. pertama adalah komitmen. Sejauh ini komitmen pemerintah, lembaga dan instansi terkait cukup bagus,” kata Hasto.
Dihadapan Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono, Kepala BKKBN itu pun menyambut apa yang dilakukan partai banteng moncong putih yang sekarang ini concern untuk turut serta dalam menangani persoalan tersebut.
Diketahui, PDIP Jabar belum lama ini menggelar Lomba Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal Makanan Non Beras sebagai sumber karbohidrat dan protein (lauk pauk) dan makanan bayi dibawah usia dua tahun.
“Ini bagus sekali. Dan ini merupakan implementasi ideologi, bahwa kita harus berdikari dalam bidang ekonomi termasuk pangan. Hingga ke pemenuhan gizi yang cukup untuk masyarakat,” ungkap Hasto.
Dikatakan Hasto, mengedukasi masyarakat tentang stunting secara masif itu sangat penting dan bisa dilakukan sejak dini. Untuk itu, pelatihan terhadap kader-kader perlu dilakukan sebagai salah satu pencegahan.
“Lalu konvergensi pencegahan stunting, yaitu program kementerian atau lembaga yang beririsan dengan stunting bisa dikuatkan. Seperti PKH, kalau bisa diberikan kepada yang berisiko stunting,” paparnya.
“Selanjutnya adalah ketahanan pangan. Dirinya berharap, tidak ada daerah atau wilayah yang kekurangan pangan. Pasalnya, penyebab seseorang terkena stunting itu kurangnya asupan gizi,” tandas Hasto.