Kisah Sukses Petani Jamur Tiram di Sumedang, Sempat Gagal Panen, Kini Beromset Jutaan Rupiah

INISUMEDANG.COM – Bertani atau menekuni pekerjaan di bidang pertanian mungkin saat makin tidak begitu dilirik oleh muda mudi masa kini.

Pekerjaan yang kesehariannya berkecimpung dengan tanah dan kotor seperti bertani tentunya banyak kurang peminatnya, hal ini tentu berdampak kurangnya generasi penerus untuk petani, karena tak banyak anak muda yang tertarik.

Berbeda dengan Ichsan Permana (25) seorang pemuda dari Kampung Sukahurip Desa Cimuja Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, yang memulai bertani jamur tiram sejak tahun 2017 lalu.

Meski masih terbilang muda, namun Ihsan sapaan akrabnya mampu menekuni usahanya dari tahun 2017 sampai saat ini.

Ini Baca Juga :  Dorong Transaksi Cashless, Ini Program Menarik Penyedia Aplikasi Keuangan Digital

Ihsan mengaku memulai usahanya dengan modal yang tidak besar. Berkat uang hasil dari menyisihkan gajinya sewaktu bekerja di sebuah minimarket kini dia berhasil melewati masa-masa sulit sebagai petani muda.

Tekun Belajar Sebelum Memulai Sebagai Petani Jamur Tiram

“Sebelum memulai usaha, saya tekun belajar kepada yang lebih senior selama 1 minggu. Dan pada akhirnya memutuskan memulai usaha dengan membeli dulu yang sudah jadi sebanyak 500 baglog dengan harga Rp. 2400/baglog,” ujarnya saat ditemui di tempat aktivitasnya Rabu 29 Juni 2022.

Ini Baca Juga :  Kawasan Perkotaan BUTOM Sumedang Tunggu Persetujuan Kementerian ATR/BPN

Ihsan mengaku, jika dirinya sempat selama 1,5 tahun tidak menikmati hasil dari panen jamur tiram miliknya tersebut. Hal ini karena, hasil dari panennya itu dipakai lagi untuk modal sampai baglognya bertambah.

“Saya juga pernah mengalami gagal panen gara-gara hama. Bahkan sampai bisa dibilang rugi besar. Tapi saya tetap semangat dan pantang menyerah,”

“Namanya juga usaha sudah pasti kenal dengan gagal panen, entah dari faktor apapun. Tapi gagal panen itu menjadi motivasi dan bagaimana caranya merawat yang benar agar tidak terkena hama kembali,” tutur Ihsan.

Setelah selama kurang lebih 5 tahun berjalan, kata Ihsan, sekarang sudah mempunyai mesin pengaduk sendiri, dan pemanas/oven yang dibeli dari hasil penjualan jamur, dan sudah membangun ruangan/gudang packing sendiri.

Ini Baca Juga :  Daftar Asuransi Terbaik di Indonesia, Asuransi Jiwa Hingga Asuransi Umum

“Lumayan kan sekarang sudah bisa produksi sendiri jadi bisa irit biaya. Dan Alhamdulillah dari hasil usaha sampingan bertani jamur tiram ini, biaya nikah pun hasil dari usaha jamur. Selain itu, sekarang saya punya usaha sampingan lainnya dari hasil bertani Jamur, yaitu keramba ikan dan berjualan parfum juga. Kalo dihitung omsetnya dari sampingan ini sebulan bisa sampai 5 jutaan atau bahkan bisa lebih,” ujarnya menandaskan.