Kisah Si Penjual Bunga di Sumedang, Mulai dari Jatuh Bangun hingga Kini Berbuah Manis

INISUMEDANG.COM – Waktu itu, usaha bisnis tanaman hias, seolah mati suri. Tidak ada satu pun tanaman hias yang saya dijajakan di pinggir jalan dihampiri pembeli. Saya berpikir, jangankan untuk membeli tanaman hias, untuk kebutuhan hidup pun sulit saat ini.

Itulah sepenggal kata dari Kata Yoyo (60) panggilan akrab si penjual tanaman bunga hias itu, asal warga Dusun Ciranten Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Saat menceritakan kisahnya kepada Inisumedang.com, beberapa waktu lalu.

Sang penjual tanaman bunga hias ini, mengaku pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya.

Ini Baca Juga :  Bank bjb Sumedang Berikan Pelatihan bagi Pelaku UMKM dan Pensiunan ASN

Tetapi, kini dia bisa merasakan buah manis dari jerih payah hasil usahanya setelah melewati berbagai kesulitan yang sempat hampir melumpuhkan sendi kehidupannya.

Diakuinya, usaha tanaman bunga hias yang digelutinya ini, sempat terpuruk akibat pemerintah Sumedang memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) saat awal-awal Sumedang dilanda musibah pandemi covid-19.

Saat itu, kata Yoyo, ia tidak patah semangat, dan justru seolah mendapatkan angin segar ketika Pemerintah memberi kelonggaran dengan memberlakukan Adaptasi Kebiasan Baru (AKB), meski situasi pandemi masih melanda.

Yoyo mengaku, nasibnya mulai berubah secara perlahan demi perlahan ketika dirinya kembali mencoba memulai usaha yang digelutinya sejak lama ini.

Ini Baca Juga :  Mudahkan Layanan Nasabah, bank bjb Telurkan Sejumlah Inovasi Layanan Digital Perbankan

“Waktu itu ada bantuan modal non pengembalian yang digulirkan dalam program Bantuan Modal Pelaku Usaha Mikro (BMPUM). Meski nilainya hanya Rp1,4 juta melalui BRI. Tapi itu dapat memberikan suntikan modal yang luar biasa disaat pandemi melanda,” ucapnya.

Berawal dari bantuan modal itu, sambung Yoyo, dirinya bisa memulai kembali usahanya dengan mengontrak sebidang tanah untuk membangun kios tempat praktek usaha pengrajin pembuatan pot bunga. Dengan modal dirinya juga bisa membeli bahan baku material pot dan aneka ragam bibit bunga hias.

Ini Baca Juga :  Ratusan Pengunjung Padati Wisata Air Gajahdepa Cimalaka Sumedang

“Nasib orang siapa tahu, akhirnya rejeki itu hinggap juga. Saya bisa merasakan buah manis hasil usaha meski diawali tertatih-tatih hanya untuk selangkah maju tanpa terputus -putus demi menggapai tujuan,” ujar Yoyo.

Akhirnya kini Yoyo sangat bersyukur, pot tanaman bunga hias hasil buah karyanya cukup laris. Dan tidak hanya di pasar lokal, hasil buah tangannya ini sekarang dapat tembus ke pasar luar, seperti Kabupaten Subang dan Indramayu dengan harga berfariasi mulai dari Rp20 ribu hingga Rp200 ribu.

“Alhamdulillah, sekarang banyak pembeli juga dari luar,” kata Yoyo mengakhiri pembicaraan.