Kisah Ringkas Ratu Cukang Gedeng Waru Salah Satu Istri Raja Sumedang

INISUMEDANG.COM – Makam Ratu Nyimas Cukang Gede Waru cukup sederhana. Beberapa sarana prasarana terlihat jauh dari kesan mewah.
Makam yang terletak di Dusun Cigobang, RT 03 / RW 04, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang tersebut, hingga kini masih sering diziarahi baik dari Sumedang maupun luar kota Sumedang.

Menurut Yogi Satria Nugraha juru kunci makan tersebut menjelaskan, Ibu Ratu Nyimas Cukang Gede Waru adalah istri pertama dari Prabu Geusan Ulun dan merupakan salah seorang putra daripada Sunan Pada yang dimakamkan di Desa Karedok Kecamatan Jatigede.

Konon pada masanya, datanglah menghadap serombongan orang dengan maksud untuk mengabdikan diri kepada Sunan Pada dan Ratu Cukang Gedeng Waru yang telah menikah dengan Prabu Geusan Ulun bin Sunan Pada, yang dipimpin oleh Empat Kandage Lante (Para Bangsawan / abdi raja setingkat Bupati) dari Pakuan Pajajaran yang telah hancur wilayahnya di serang oleh Kesultanan Banten.

Kedatangan serombongan tersebut, selain melaporkan bahwa Pajajaran telah bubar juga meminta agar Prabu Geusan Ulun meneruskan kepemimpinan Pakuan Pajajaran. Maka di serahkanlah Mahkota Emas milik Raja Pakuan Pajajaran yang bernama Binokasih (Mahkota Bino kasih) berikut perhiasan serta atribut kebesaran lainnya sebagai bentuk pernyataan bahwa Kerajaan Sumedang Larang telah ditetapkan sebagai Penerus Kekuasaan Pakuan Pajajaran.

Ini Baca Juga :  Peringati Tahun Baru Islam, Berikut Makna, Sejarah dan Etimologinya

Plang Kearah Makam ke Ibu Ratu Nyimas Cukang Gede Waru di Dusun Cigobang, RT 03 / RW 04, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang

Makam Ratu Cukang Gedeng Waru bin Sunan Pada di Dusun Cigobang, RT 03 / RW 04, Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang

Ke empat Kandaga Lante tersebut yakni pertama Batara Sang Hyang Hawu (Sang Hyang Hawu atau lebih dikenal sebagai Eyang atau Embah Jaya Perkasa), yang petilasannya sampai saat ini berada di Dusun Dayeuh Luhur, RT 03/RW 02, Desa Dayeuh luhur, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, bersama makam Prabu Geusan dan Ratu Harisbaya.

Namun makamnya ada di Desa Komplek Makam Sutra Ngumbar dan Sutra Bandera desa Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan Sumedang.

Kedua Batara Pancar Buana / Terong Peot / Ki Jagalawang yang makamnya berada di Dusun Batugara, RT 08/RW 10, Desa Batugara, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang.

Ini Baca Juga :  Ternyata Nama Sumedang Tidak Sembarangan, Ada Makna Dibaliknya, Simak Yuk Penjelasannya

Ketiga Batara Dipati Wiradijaya (Nangganan), yang makamnya di Dusun Cileuweung, RT 05/RW 04, Desa Sukaweuning, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang.

Ke Empat Batara Sang Hyang Kondang Hapa, yang makamnya berada di Dusun Cileuweung, RT 05/ RW 04, Desa Sukawening, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang.,” Tuturnya

Dari Prabu Geusan Ulun, Sang Ratu mempunyai putra yaitu :

  1. Pangeran Rangga Gede (Pangeran Kusumah Dinata III), dengan melahirkan keturunan para Bupati Sumedang Larang.
  2. Dalem Aria Wiraraja 1, yang melahirkan keturunan ke Lemah Beureum Darmawangi (Tomo Sumedang) juga ke Serpong Lengkong (Tangerang).
  3. Kyai Aria Ranggapati, melahirkan keturunan ke Haur Kuning.
  4. Nyi Mas Ngabehi Martayuda, melahirkan keturunan ke Ciawi Tasikmalaya.
  5. Raden Rangga Nitinagara / Dalem Rangga Nitinagara, melahirkan keturunan ke Pagaden Pamanukan Subang.
  6. Nyimas Dipati Ukur Bandung.
  7. Nyi Mas Rangga Wiratama.
  8. Kyai Rangga Patra Kelana.
  9. Kyai Ngabehi Watang.
  10. Nyi Mas Rangga Pamade.

Prabu Geusan Ulun Memiliki Tiga Orang Istri

Tidak banyak orang yang tahu tentang sejarah, keberadaan termasuk makamnya Sang Ratu Sumedang Larang tersebut, yang memisahkan diri dari dengan komplek makam di Dayeuh luhur Sumedang.

Ini Baca Juga :  Pandemi Covid-19, Omzet Senapan Angin di Cipacing Sumedang Masih Belum Bergairah

Prabu Geusan Ulun memiliki tiga orang istri: yang pertama Nyi Mas Cukang Gedeng Waru, putri Sunan Pada; yang kedua Ratu Harisbaya dari Cirebon, dan yang ketiga Nyi Mas Pasarean. Dari ketiga istrinya tersebut ia memiliki dua puluh orang anak :

Isteri ke 1 : Ratoe NM. Gedeng Waru, anak Sunan Pada (*)

  1. Pangeran Rangga Gede KOESOEMADINATA, IV (*)
  2. Rd. Aria Wiraradja I (keterangan lain menurut babad Banten dan Cirebon Rd. Aria Wiraradja 1 adalah anak dari Ratu Harisbaya)
  3. Kiai Kadoe Rangga Gede
  4. Kiai Rangga Patra Kelana
  5. Kiai Aria Rangga Pati
  6. Kiai Ngb. Watang
  7. NM. Ngb. Martajoeda
  8. NM. Rangga Wiratama
  9. Rd. Rangga Nitinagara
  10. NM. Rangga Pamade
  11. NM. Dipati Oekoer

Isteri ke 2: Ratoe Harisbaya, anak Pangeran Adipati Katawengan.

  1. Raden Aria Suriadiwangsa II Rangga Gempol I KOESOEMADINATA, III
  2. Pangeran Tmg. Tegal Kalong

Isteri ke 3 : Ratoe NM. Pasarean, anak Sunan Munding Saringsingan,

  1. NM. Dmg. Tjipakoe

Prabu Geusan Ulun merupakan raja terakhir Kerajaan Sumedang Larang, karena selanjutnya menjadi bagian Mataram dan pangkat raja turun menjadi adipati (Bupati).