INISUMEDANG.COM – Peristiwa dikejar-kejar Buta Ijo dialami Akmal 46 tahun salah satu warga Desa di Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
Menurutnya, kejadian tersebut, benar-benar dialaminya, dan membuatnya hingga kapanpun sulit untuk dilupakan.
“Kejadian itu, ketika saya beranjak dewasa, masa masa puberitas yang menggila. Memang di daerah saya, saat itu, ada orang yang kaya raya, dan harta kekayaannya sepertinya tidak akan habis tujuh turunan. Kebetulan, anak orang kaya itu juga satu geng dengan saya. Jadi kami itu punya geng tongkrongan enam orang salah satunya anak orang kaya itu,” ujar Akmal bercerita kepada IniSumedang.com Selasa 19 April 2022 di kediamannya.
Pada suatu hari, kata Akmal, gengnya itu bermain ke rumah temannya orang kaya itu, waktu itu hari Selasa malam. Seperti biasanya, dirumah orang kaya, suasananya sangat adem, serba mewah, dari mulai furniture, keramik lantai, dan lain lainnya.
“Sudah pasti kalau main ke rumah teman yang kaya raya tidak akan sulit makanan. Makanya, kami suka senang kalau diundang main kerumah teman kami itu. Namun, ketika temannya itu pergi ke dapur buat bawa makanan dan minuman, maklumlah namanya lagi remaja bisa dikatakan bandel dan utak-atik barang yang menurutnya asing,” ujar Akmal.
Waktu itu diatas lemari yang ukurannya tidak terlalu tinggi itu, sambung Akmal. Semua mata tertuju ke satu barang, barang yang unik dan berhias dengan warna emas. Barang itu tidak terlalu besar ataupun kecil, enak saja dilihatnya karena karya seninya itu sangat artistik.
“Barang itu seperti guci, luar biasa hiasannya sangat bagus dengan goresan tinta emas. Namun, ketika dipegang oleh salah satu teman saya itu, tiba tiba Guci tersebut bergerak dan bergetar, sehingga membuat kaget kami. Getarannya itu makin kuat, jelas kami kaget, takut guci itu jatuh, atau rusak, yang membuat heran, ko bisa guci itu bergerak dengan sendirinya,” tutur Akmal.
Dikejar-kejar Buto Ijo Sampai Mushola
Guci bergerak itu makin bikin panik, sementara, teman pemilik rumahnya masih belum datang juga karena mengambil makanan dan minuman. Tiba-tiba, rumah temannya itu pun bergetar seperti ada gempa, seiisi rumah pun ikut bergerak, melihat hal itu. Maka temannya yang sedang ke dapur pun di panggil.
“Saya panggil panggil teman yang punya rumah itu, namun tetap saja tidak keluar. Tiba tiba, muncul lah kaki di tengah rumah, kaki yang berbulu lebat dengan warna ke hijau hijauan. Ketika kami melihat kaki yang sangat besar itu lalu saya pun melihat ke atasnya, ternyata, wujud utuhnya tidak terlihat hanya kaki saja yang terlihat, sontak kami kaget, dan memutuskan untuk lari dari rumah itu,” terang Akmal.
Ketika melihat penampakan sosok itu, Geng anak tongkrongan bubar lari berhamburan, dan kalau tidak salah waktu itu pukul 22.00 wib. Semua lari terbirit birit karena meyakini yang dilihatnya itu adalah buta Ijo, penampakan mahluk astral berupa jin yang mengerikan.
“Saya yang jelas melihat kaki besar itu, begitu dirasa itu adalah buta ijo maka saya pun lari, karena takut. Semua berlari ke satu tempat yaitu Mesjid kecil seperti mushola, kami berlima masuk ke mesjid tersebut. Dan ternyata ketika kami lari pun, si buta ijo itu pun mengikuti kami. Tapi setelah masuk ke dalam mesjid jin atau mahluk sialan itu tidak berani masuk hanya mengelilingi mesjid saja,” ujar Akmal.
Menginap Di Mesjid
Karena merasa terancam oleh buta ijo itu, kata Akmal, maka gengnya itu pun membaca ayat ayat suci Al-Qur’an, sementara si buta ijo masih saja mengelilingi mesjid itu sepertinya menunggu geng tongkrongan tersebut keluar dari mesjid.
“Kami baca Surah Yasin, dan bacaan bacaan lainnya, juga bersholawat bersama sama. Antara takut dan berani bercampur baur waktu itu. Yang bikin kesal, buta ijo tersebut masih saja berdiri di halaman mesjid dengan sorot mata yang menyala ketika buta ijo itu menundukkan badannya. Kejadian itu, sampai membuat kami menginap di mesjid dan dibangunkan oleh orang orang yang akan sholat subuh,” ucapnya.
Ke esokannya, kata Akmal, mereka bercerita ke sesepuh kampung atau atau tokoh agama, kata Akmal, katanya, apa yang dialami semalam benar adanya bahwa mahluk itu adalah buta ijo yang menghuni rumah temannya tersebut.
“Mungkin semua orang di daerah saya waktu itu, sudah pada tahu, bahwa teman kami itu, memuja harta bendanya ke mahluk tersebut, dan benar saja terbukti, kami mengalaminya, dan ini benar benar kisah nyata saya. Mungkin seperti dongeng padahal ini benar sesuai kenyataannya saya dan teman teman yang lainnya mengalami kejadian itu,” pungkas Akmal mengakhiri ceritanya.