INISUMEDANG.COM – Alkisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail As merupakan sosok nabi yang patut dicontoh. Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS memberikan contoh yang baik kepada umatnya untuk menjalankan setiap perintah Allah SWT.
Mereka menguatkan niatnya dan meneguhkan hatinya untuk menjalankan perintah Allah SWT yang sangat sulit.
Nabi Ibrahim As lahir di Babilonia (sekarang Irak). Ayahnya bernama Azar bin Nahur. Kala itu, Babilonia dipimpin oleh seorang raja yang sangat zalim, yaitu Namrud bin Kan’an bin Kush.
Babilonia adalah negeri yang kaya, rakyatnya hidup makmur, tetapi mereka tidak mengenal Allah SWT. Penduduk Babilonia justru menyembah patung dan lucunya, patung patung itu dibuat oleh mereka sendiri.
Nabi Ibrahim As memiliki anak bernama Ismail dan Ishaq. Antara Ismail dan Ishaq berbeda ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim. Ibunda Ismail bernama Hajar dan Ibunda Ishaq bernama Sarah.
Sebagai Bapak Para Nabi
Menurut riwayat, keturunan Nabi Ishaq As menurunkan Nabi Musa As dan dari keturunan Nabi Ismail As menurunkan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim As dikenal sebagai Bapak Para Nabi.
Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan yang penuh kemusyrikan dan kekufuran. Beliau dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak seiman dengannya. Ayah Ibrahim ahli dalam memahat patung, dan patung-patung ini dijual kepada penduduk Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian dijadikan sesembahan.
Ayah Ibrahim menyuruh Ibrahim untuk menjual patung patung itu. Namun, berkat bimbingan Allah SWT, Ibrahim dengan halus menolak perintah ayahnya. Menurut Ibrahim, kebiasaan penduduk Babilonia, termasuk ayahnya sendiri keliru.
Satu-satunya cara menyadarkan penduduk Babilonia kembali ke jalan yang benar adalah menyadarkan atas kelemahan patung sebagai sesembahan. Hanya Allah SWT Yang Maha Esa dan Mahakuasa yang berhak disembah.
Dialah pencipta alam semesta beserta isinya. Patung patung itu tidak dapat membela dirinya sendiri, apalagi membela kawannya.