Kios Baru Pasar Rakyat Inpres Sumedang Masih Sepi, Begini Alasan Para Pedagang

Kios Baru Pasar Inpres
Pasar Rakyat Inpres Sumedang

INISUMEDANG.COM – Kios Pasar Rakyat Inpres Kabupaten Sumedang yang baru saja dibangun, kini kondisinya masih sepi pedagang, baik pedagang sayuran, sembako dan sebagainya.

Para pedagang malah lebih banyak berjualan di luar bangunan Pasar Inpres Sumedang yang masih baru tersebut.

Berdasarkan pantauan IniSumedang.Com di lapangan, Pasar Inpres yang baru dibangun kurang lebih 2 tahun ini masih kosong. Hanya sebagian yang berjualan di dalam dan banyak kios baru pasar rakyat inpres yang tertutup atau kosong.

Dodong (56) salah seorang pedagang sayuran di Area Pasar Inpres Sumedang menyebutkan. Pasar ini sudah dibangun sekitar 2 tahunan, tapi yang berjualan di dalam masih sepi. Karena harus menyewa terlebih dahulu kalau ingin berjualan di dalam.

Ini Baca Juga :  bank bjb Dukung Bandung BJB Tandamata di ASEAN Grand Prix

“Untuk harga sewanya seharga 8 juta per tahun. Kalau ingin beli lapak harganya kurang lebih 100 juta untuk 2 unit lose. Kalau ruko atau kios harganya 80 jutaan,” ujarnya saat ditemui di tempatnya berjualan, Selasa 9 Agustus 2022.

Bangunan Kios Baru Pasar Inpres Belum Sepenuhnya Selesai

Kendati demikian, kata Dodong, kalau pagi ada yang berjualan di dalam tapi jumlahnya tidak banyak. Hal ini, karena para pedagang beralasan karena bangunan Pasar Inpres belum sepenuhnya selesai dan ada biaya distribusi yang harus dibayar setiap hari oleh pedagang.

Ini Baca Juga :  RM Batu Alam Rancakalong, Obat Rindu Pecinta Nuansa Pegunungan

“Saya juga punya 2 lose di dalam, kalau ada yang mau menyewa saya akan sewakan. Kalau buka di dalam, tentunya akan ada biaya tambahan yaitu bayar distribusi Rp 8 ribu per hari, walaupun lapak itu punya kita ataupun sewa. Nanti ada petugas dari kantor setiap pagi yang memungut biaya tersebut,” ujarnya.

Dodong menyebutkan, bangunan ini belum sepenuhnya selesai, sehingga belum nyaman kalau diisi. Dan berdasarkan informasi dari pemerintah akan ada penataan bulan Agustus, tapi hingga kini belum ada perubahan.

“Saya dengar kabar, akhir tahun ini area pasar yang berjualan diluar akan dibongkar lalu dipindahkan ke dalam. Masih untung kalau yang sudah punya lapak di dalam, sedangkan yang belum punya lapak di dalam, nanti ditempatkan di bagian kaki lima,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Warga: Tolak Geothermal Adalah Harga Mati!

Selain bangunan yang belum sepenuhnya selesai, tambah Dodong, di dalam Pasar Inpres yang baru juga masih sangat minim fasilitas umum, seperti WC umum. Sehingga para pedagang ketika ingin buang air kecil ataupun besar harus keluar bangunan pasar inpres.

“Kalau mau ke fasilitas umum harus keluar pasar dulu. Ada di area pasar ini wc umum, tapi sering tutup. Saya berharap pemerintah segera menyelesaikan bangunan dan fasilitas dilengkapi, agar semuanya berjalan dengan kondusif dan nyaman,” tandasnya.