INISUMEDANG.COM – Baru-baru ini pengguna media sosial dihebohkan dengan aksi dua orang penyusup dari salah seorang Caleg di dapil 6 yang mencoba mengajak dan meminta masyarakat memilih salah satu calon anggota Legislatif dari PPP dapil 6 ditengah penyelenggaraan road show sosialisasi Pemilu yang digelar PPK dan PPS Tanjungsari, Rabu (13/12/2023).
Dalam video yang beredar, dua orang yang menggunakan motor itu masuk ke barisan rombongan PPK dan PPS bahkan berada di belakang mobil Maskara atau pengeras suara yang sedang roadshow sosialisasi Pemilu.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Sumedang Ogi Ahmad Fauzi mengatakan bahwa kejadian itu murni diluar tanggung jawab dan wewenang KPU. Sebab, pada saat kejadian, dua pelaku itu masuk rombongan dan berada di tengah tengah barisan tanpa sepengetahuan dan seizin penyelenggara Pemilu.
“Jadi terkait video yang beredar, kami pastikan bahwa itu bukan bagian dari PPK dan PPS. Itu masyarakat biasa pendukung salah satu calon yang memang menyusup ke rombongan. Kejadiannya di Jalan Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari ketika KPU Roadshow ke jalan jalan desa,” ujarnya.
Mengantisipasi kejadian serupa, Ogi pun mengingatkan kepada PPK dan PPS apabila sedang melaksanakan sosialisasi Pemilu diharapkan lebih proteksi dini dan lebih teliti dalam mendata anggota yang turun ke lapangan.
“Jadi seakan akan KPU yang menyuarakan di pengeras suara mendukung salah satu calon. Padahal kan itu jelas direkam oleh kamera HP dan kedua pelaku merekam didekat mobil pengeras suara. Namun kami pastikan itu bukan anggota PPS atau PPK,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panwascam Tanjungsari, Imam Wahyu mengatakan bahwa kedua orang pelaku sudah diamankan dan dimintai keterangan di sekretariat Panwaslu Kecamatan Tanjungsari. Kedua pelaku mengaku dengan spontanitas dan tanpa ada perencanaan melakukan itu.
“Jadi kedua pelaku yang diketahui orang Desa Genteng dan Sukasari Kecamatan Sukasari itu memang secara spontanitas menyuarakan untuk memilih salah satu calon anggota legislatif dari partai PPP nomor urut 1 atas nama Sofwan. Mereka melakukan itu ditengah konvoi road show KPU di jalan desa Cijambu. Namun, setelah dikonfirmasi akhirnya mereka mengakui kesalahan dan saat itu juga meminta maaf di video kemudian disebar di grup grup WA,” ujarnya.
Panwascam sendiri sudah menghubungi caleg tersebut yang diketahui sedang berada di Tasikmalaya. Caleg tersebut pun mengaku tidak tahu menahu dan tidak ada perintah untuk melakukan itu.
“Jadi itu spontanitas dan bentuk loyalitas pendukung calon. Tidak ada suruhan atau arahan seperti itu. Meskipun demikian, caleg tersebut meminta maaf kepada jajaran KPU, PPK dan Panwascam terkait beredarnya video tersebut,” tandasnya.