Kerja Bareng YPJ dan STPI Adakan Pelatihan Editor Lokal Strategi Pemberitaan TBC di Media

BANDUNGYayasan Pesona Jakarta (YPJ) bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) mengadakan Pelatihan bagi Editor Media Lokal tentang Strategi Pemberitaan TBC di Media Strategi Pemberitaan TBC di Media.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 33 awak media dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat dan DKI Jakarta selama 3 hari 19-21 Mei 2022 di Hotel Hemangini Bandung.

Menurut Erik dari YPJ dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang TBC.

“Media sebagai salah satu agent of change (agen perubahan.red) dalam perubahan perilaku masyarakat. Memiliki peran penting dalam mendukung program penanggulangan TBC, khususnya dalam pemberian informasi yang tepat terkait TBC”. Ujarnya.

Ini Baca Juga :  Sandy Nayoan, SH, Perkuat Jajaran Pengurus Pusat IWO

Masih menurut Erik, sehingga dapat mendukung perubahan perilaku masyarakat yang pada akhirnya mendukung capaian program penanggulangan TBC Nasional.

Sementara Lukan Hakim dari SPTI mengatakan bahwa Indonesia dalam kontek penanggulangan TBC sedang tidak baik baik saja.

“Kenapa tidak baik baik saja. Karena selama 1 sampai 10 tahun ini Indonesia itu selalu berada di rangking 2 atau 3 dunia”. Terangnya.

Masih menurut Lukman, diestimasikan pada tahun 2021 di Indonesia ada 824 ribu orang yang terdampak TB.

“Tetapi pada tahun 2021 kemarin yang ditemukan ada 393.324 orang, artinya baru 47 persen.” Jelasnya.

Ini Baca Juga :  Perjuangan Anak dan Ibu Asal Desa Sukarapih Sumedang Melawan Penyakit TBC

Kata Lukman dari data tersebut bisa dimaknai bahwa laju penularan terhadap TB akan besar sekali, karena masih ada 53 persen yang tidak ternotifikasi, tidak tercatat dan tidak melakukan pengobatan dan potensial bisa menularkan TB kepada orang lain.

Strategi Pemberitaan TBC di Media Sangat Penting Dalam Membantu Menyelesaikan Permasalahan TB

“Kemudian tingkat kematian pada TB cukup besar ada 13.110 orang yang meninggal karena TB. Pernah kita hitung per jam nya ada 11 yang meninggal karena TB, ini menunjukkan TB masalah besar bagi kita selain Covid kemarin”. Katanya.

Lukman menambahkan, peran media sangat penting dalam membantu menyelesaikan permasalahan TB. Sehingga pelatihan ini sangat berguna, dimana strategi penyampaian pemberitaan TBC di media dapat diserap oleh para pembaca.

Ini Baca Juga :  Ratusan Pelaku Pariwisata di Sumedang Jalani Vaksinasi Covid-19

“Sesuai visi STPI, Indonesia bebas tuberkulosis melalui kemitraan yang kuat. Karena ini, media sangat diperlukan dalam pemberitaan TB,” pungkasnya.

Peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti setiap sesinya. Karena ini merupakan hal baru yang diikuti oleh para jurnalis terkait materi TB.

Selain diberikan materi tentang TBC dan Jurnalistik oleh narasumber yang berkompenten juga para editor media ini diajak berkunjung ke berbagai fasilitas kesehatan seperti BBKPM Bandung, RSU Rotinsulu, Puskesmas Garuda dan penyitas TB.