Kepala Dinas dan Camat di Sumedang Diminta Carikan Pekerjaan bagi Warga Miskin Ekstrem Usia Produktif

Foto: Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli. (dok: Prokopim Sumedang)

INISUMEDANG.COM – Sebagai upaya untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli meminta kepada para Kepala Perangkat Daerah agar berperan sebagai Liasion Officer (LO) yang mempunyai tanggung jawab dan peran masing-masing di wilayahnya.

Menurut Yudia, Kepala  Perangkat Daerah bertugas untuk memfasilitasi dan memberikan rekomendasi pelaksanaan program penanganan kemiskinan ekstrem, termasuk dalam penyaluran tenaga kerja bagi masyarakat miskin ekstrem yang berusia produktif.

“Dikomandoi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker), masing- masing dinas dan kecamatan bertanggung jawab terhadap warga miskin ekstrem yang produktif di wilayahnya untuk dicarikan lapangan pekerjaan,” ucap Pj. Bupati Yudia Ramli, Senin (6/5).

Ini Baca Juga :  Angka Perceraian Jawa Barat Tertinggi se-Indonesia, di Sumedang Berapa? Ini Jumlahnya

Adapun strategi penghapusan kemiskinan ekstrem yang lainnya, lanjut Yudia, yaitu dengan melakukan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi usia non produktif (manula) sampai dengan Desember 2024 yang dikomandoi oleh Baznas Sumedang.

“Bagi anak sekolah dari keluarga miskin ekstrem akan dibantu oleh pihak sekolah dan Baznas sampai Desember 2024 untuk keperluan ongkos dan uang saku sehari-hari,” ujarnya.

Yudia juga menyebutkan, Forkopimda mempunyai tugas pendampingan pada Program Penanganan Kemiskinan Ekstrem.

“Pemda Sumedang dan Forkopimda menggunakan tiga metode dalam penurunan kemiskinan ekstrem, antara lain mengurangi pengeluaran masyarakat miskin ekstrem, meningkatkan pendapatan dan memberikan akses ekonomi,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Pemilik Rumah di Sumedang Kaget, di Pagi Bolong Ada Suara Hantaman Benda Keras, Kondisi Rumahnya Hancur

Ditegaskan Yudia, Pemda bersama Forkopimda Sumedang melakukan cross check data Regsosek dengan melibatkan Diskoperindag dan UMKM, Disdukcapil, serta Disnakertrans untuk menghasilkan data yang valid.

“Kami (Pemda) juga akan menggandeng ulama atau tokoh keagamaan dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem termasuk bersinergi dengan TNI dan Polri,” tandasnya.