Kenali Penyakit TBC dan Cara Pencegahannya

dr. Arif Budi Sutrisno, dokter Klinik TB di BBKPM Bandung
dr. Arif Budi Sutrisno, dokter Klinik TB di BBKPM Bandung

INISUMEDANG.COM – TBC (Tuberkulosis) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Mikrobakterium tuberkulosa.

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja bisa tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin atau kaya dan dimana saja.

“TBC Paru adalah penyakit menular, Kematian TBC di negara berkembang sekitar 25 persen, dari seluruh kematian yang sebenarnya bisa dicegah”. Ucap dr. Arif Budi Sutrisno saat menerima kunjungan para Editorial Media di Gedung BBKPM Bandung pada Jumat (20/5/2022).

Menurutnya, 75 persen penderita usia produktif (15-50 Tahun) dan TBC juga berakibat kehilangan pendapatan keluarga sekitar 20-30 persen.

Penyebab TBC, dan Cara Penularannya

Kuman Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis yang dapat dilihat oleh mikroskop.

“Kuman tersebut hidup di tempat lembab, gelap, kurang cahaya matahari dan Penduduk padat penularan lebih cepat”. Terang dokter Klinik TB di BBKPM Bandung.

Kata dr. Arif, Kuman akan mati bila kena sinar matahari, kena deterjen, dan Ventilasi atau aliran udara yang baik.

Ini Baca Juga :  Terkait Khilafatul Muslimin, Polda Jabar Amankan 5 Warga di Wilayah Berbeda

“TBC Paru ditularkan melalui udara oleh penderita TBC Paru, seperti ketika batuk, bersin, berbicara, berteriak dan bernyanyi dalam bentuk droplet atau percikan dahak”. Jelasnya.

Gejala TBC (Tuberkulosis) Pada Orang Dewasa dan Anak

Gejala TBC paru pada orang dewasa yaitu Batuk lebih dari 2 minggu, Dahak, Dahak ada darah, Dada sakit, Merasa lemah, Demam, Menggigil, Keringat malam, Nafsu makan hilang dan Berat Badan turun.

“Untuk gejala TBC pada anak anak yaitu apabila serumah dengan pasien dewasa yang sakit TBC, Demam lama, Berat badan kurang dari normal, Pembesaran kelenjar getah bening dan Batuk lama”. Jelasnya.

dr. Arif menyarankan, Kalau ada gejala TBC (Tuberkulosis) seperti diatas segera periksakan ke Puskesmas/BBKPM atau Rumah Sakit.

“Pemeriksaannya dilakukan Laboratorium yaitu Pemeriksaan Dahak 2 kali (salah satunya dahak pagi hari), Pemeriksaan TCM (Tes Cepat Molekuler), Darah dan lainnya tergantung kondisi penyakit, kemudian Foto Rontgen dan Test Mantoux terutama untuk anak anak”. Ucapnya.

Ini Baca Juga :  Rata-rata Kasus HIV/AIDS Terjadi di Bandung Per Tahun

Masih menurut dr. Arif, Kalau sudah terdiagnosa menderita TBC, harus minum obat TBC secara teratur minimal 6 bulan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)

“Dan Harus ada Pengawas Menelan Obat, tidak boleh berhenti atau putus obat sebelum dinyatakan sembuh oleh dokter”. Katanya.

Tujuan Pengobatan TBC (Tuberkulosis)

Tujuan pengobatan TBC sendiri yaitu untuk menyembuhkan pasien TBC, memutus rantai penularan ke orang lain dan mencegah kekebalan terhadap obat TBC.

“Kalau pengobatan TBC tidak teratur atau tidak tuntas (Gagal pengobatan) Kuman TBC jadi lebih kuat dan kebal obat, Bisa Menularkan kuman yang telah kebal obat ke orang lain dan Pengobatan lebih lama, untuk keberhasilan atau kesembuhan kecil”. Jelasnya.

Ini Baca Juga :  Beri Keterangan Palsu Jadi Korban Begal, Pemuda di Ciparay Bandung Ditetapkan Sebagai Tersangka

Selain minum obat TBC, dr. Arif juga menyarankan agar Makan makanan yang bergizi, Gizi seimbang, Istirahat yang cukup dan Berhenti merokok bagi yang perokok.

Upaya Pencegahan Penularan TBC

Untuk mencegah penularan TBC (Tuberkulosis) harus Minum Obat teratur sampai sembuh, Keluarga ikut mengawasi pasien TBC menelan obat dan mengingatkan untuk rajin kontrol

“Periksakan seluruh keluarga serumah dengan pasien TBC, Menutup mulut bila batuk sesuai Etika Batuk sehingga akan mengurangi penyebaran kuman saat batuk”. Ucapnya.

dr. Arif menambahkan guna mencegah penularan TBC diupayakan Makan makanan dengan Gizi seimbang dan menjsga lingkungan.

“Rumah harus memiliki Ventilasi yang baik dan masuk sinar matahari (Membunuh kuman yg ada di udara), Penghuni rumah jangan terlalu padat, Olah raga teratur, Rajin mencuci tangan pakai sabun atau cairan antiseptik dan Stop Merokok”. Pungkasnya.