Kementan Akan Terus Genjot Program Vaksinasi PMK pada Ternak

Genjot Vaksinasi PMK
Kementan Akan Terus Genjot Program Vaksinasi PMK pada Ternak

BANDUNG – Pemerintah melalui Kementan (Kementerian Pertanian) menyatakan akan terus genjot program vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada ternak demi menangani wabah tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah. Saat memimpin giat yang diikuti oleh Badan Karantina Pertanian Bandung, Senin 18 Juli 2022.

Didepan Kepala Badan Karantina Pertanian Bandung Ahmad Rizal Nasution. Nasrullah menyebut pasca PMK terdeteksi di Tanah Air upaya yang dilakukan Kementan saat ini yakni mempercepat vaksinasi.

Ini Baca Juga :  Wajib Tahu, Ini Manfaat Daun Kemangi dan Daun Salam untuk Kesehatan

“Sasarannya sapi sehat. Dan terbukti dapat mengurangi derajat keparahan  penyakit PMK, slanjutnya untuk dipercepat proses vaksinasi yang saat ini sudah 80% dari vaksin pertama,” ungkap Ahmad.

Nasrullah menyampaikan sesuai arahan dari Menteri Pertanian dalam penanganan dan pengendalian penyakit PMK ada 5 hal yang harus diperhatikan. Pertama genjot vaksinasi PMK ke hewan sehat.

Kedua, lanjut dia, menjaga sanitasi dan biaosecurity kandang. Ketiga mengatur dan membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak termasuk manusianya, ke empat mengisolasi ternak yang sakit.

Ini Baca Juga :  Dandim 0624/ Kabupaten Bandung Berkomitmen Bantu Penanganan Stunting

“Kelima melakukan pemotongan bersyarat bagi hewan hewan yang baru terkena. Dalam pelaksanaan program vaksinasi PMK, Kementan sediakan 3 juta dosis dan telah disebar sekitar 50%,” kata Nasrullah.

Dalam kesempatan tersebut, Nasrullah menuturkan Kementan juga kini telah mengambil langkah menghadapi krisis pangan seperti memantau 12 komoditas bahan pokok dengan kondisi aman.

“Neraca komulatif bulan Juni 2022, khusus bidang peternakan, daging ayam ras tersedia 303.000 ton (surplus), telur ayam 57.000 ton, daging sapi dan kerbau 23.000 ton dan beras 57.000 ton,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  8.371 Orang di Kampus IPDN Lakukan Rapid Test