BANDUNG – Tim khusus dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI mengecek langsung keluarga yang berisiko stunting di Lengkong dan Kiaracondong Bandung.
Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK RI Jesli Natalla Marampa menilai penting untuk melihat langsung keluarga berisiko stunting agar ada implementasi nyata penanganannya.
“Kita ingin melihat implementasi nyata di lapangan. Kami juga bersinergi bersama 19 kementerian lembaga melakukan evaluasi percepatan penurunan stunting,” ujar Jeslin di Lengkong, Selasa 24 Oktober 2023.
Kemenko PMK RI juga, disampaikan Jesli, berkoordinasi dengan seluruh OPD yang berada di tingkat kabupaten dan kota dan provinsi dalam menindaklanjuti kasus stunting termasuk yang telah terdeteksi.
“Makanya, kami harap Posyandu berperan penting dalam menyediakan kelas ibu hamil. Sehingga memitigasi keluarga berisiko stunting,” kata Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK itu.
Lebih lanjut, Jesli menyatakan tim khusus yang kini terjun tak hanya mengecek keluarga berisiko stunting. Tapi memastikan alat terbaru, antropometri kit telah dipakai di seluruh posyandu khususnya di Bandung.
“Antropometri kit merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur berat badan, panjang, tinggi badan, lingkar lengan atas dan kepala. Jadi alat-alat yang sudah merupakan kebijakan presiden untuk diberikan yakni antropometri,” katanya
“Seluruh kader harus dipastikan bisa memakai alat tersebut. Kita ingin memastikan perkembangan balita dan alat tersebut dilakukan secara benar,” ujar Jesli menambahkan.
Jeslin berharap, setelah pengecekan langsung ke lapangan ini nanti akan didapatkan data dan informasi untuk mendorong percepatan penurunan stunting. Tak sekadar itu, semua program pun dilihat realisasinya.
“Kita pastikan kebijakan tersebut berjalan maksimal di lapangan. Tujuannya untuk mendapatkan informasi apa saja yang harus kita kuatkan atau sempurnakan atau mendorong kebijakan yang diperlukan,” ungkapnya.
