Kekeringan Lahan Pertanian di Kabupaten Bandung di Depan Mata

BANDUNG – Musim kemarau panjang yang saat ini melanda membuat ketersediaan air makin menipis. Sejumlah permukiman termasuk lahan pertanian di Kabupaten Bandung pun mulai terasa dampaknya.

Politisi PDI Perjuangan yang juga Anggota DPRD Jabar Nia Purnakania mendorong Pemerintah Kabupaten Bandung dan Pemprov Jabar segera memberikan solusi yang diperlukan menghadapi krisis air ini.

“Pemerintah daerah harus segera hadir dan memberikan solusi atas kondisi kekurangan pasokan air yang mengancam lahan pertanian, termasuk di Kabupaten Bandung. Terlebih padi sedang tumbuh,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Gercep! Polisi Akhirnya Temukan Motor Sport Milik Warga Majalaya yang Dicuri

Menurut Nia, bila tidak ada solusi situasi ini berpotensi pada kegagalan panen padi. Seperti yang terlihat di beberapa kampung di Kecamatan Bojongsoang, sebagian besar sawah kekurangan air yang signifikan.

“Lahan (di Bojongsoang) yang biasanya lembap dan berlumpur, kini mengering dan retak akibat kekurangan air. Bila dibiarkan terus berlarut-larut, bukan tidak mungkin mengancam tanaman padi,” ucap Nia.

Bukan hanya di Bojongsoang, kata Politisi PDI Perjuangan itu, di beberapa lokasi Kabupaten Bandung, padi yang baru ditanam hanya dalam beberapa pekan sudah menghampiri kematian karena kekeringan.

Ini Baca Juga :  Sebanyak 48 Perumahan Serahkan PSU kepada Pemda Sumedang

“Ketidakcukupan pasokan air juga saat ini mengakibatkan pertumbuhan padi yang tidak seragam. Beberapa lahan sawah menunjukkan dua warna berbeda. Sebagian masih hijau segar, sementara yang lain telah menguning,” ucap Nia menegaskan.

Apabila kekurangan air terus berlanjut tanpa henti, kata dia, hasil panen padi akan terancam gagal total. Dan bahkan jika sebagian tanaman berhasil berbuah hingga mencapai usia tua, kondisinya tidak akan mencapai potensi maksimal.

“Saya berharap pemerintah mampu segera mengatasi kondisi ini sehingga panen yang sesuai dengan harapan dapat dicapai. Masyarakat dan para petani juga perlu terus bergotong royong menghadapi ancaman kekeringan,” tuturnya.