Keberadaan Jatinangor National Flower Park Diharapkan Menyerap Tenaga Kerja di Jatinangor dan Sumedang

Jatinangor National Flower Park
Proyek pembangunan Jatinangor National Flower Park yang berlokasi di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor dalam proses pengerjaan. (Istimewa)

INISUMEDANG.COM – Adanya Jatinangor National Flower Park (JNFP) di kawasan pendidikan Jatinangor. Diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dari wilayah Jatinangor dan Sumedang. Sebab, saat ini kebutuhan tenaga kerja sangat dibutuhkan guna mengurangi jumlah pengangguran di Jatinangor.

Kades Cibeusi H Jajang mewakili para kepala desa se Jatinangor mengatakan. Kondisi setelah pandemi banyak warganya yang dikeluarkan dari tempat kerjanya. Imbasnya, pengangguran meningkat karena sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Ditambah, kawasan pendidikan Jatinangor yang notabene merupakan kota jasa dan pendidikan, warga pribumi Jatinangor hanya sebagai penonton saja.

“Jangan sampai menjadi penonton di negeri sendiri. Kita harus merasakan manfaat dan dampak adanya kawasan pendidikan. Dan adanya tempat wisata taman bunga sekelas nasional di dekat BGG Hotel dan Resort,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Usai Lantik 8 Kadis, Bupati Sumedang: Tunggu Tanggal Mainnya, Akan Ada Lagi Mutasi Berikutnya

Jajang berharap, adanya Jatinangor National Flower Park yang berlokasi di Desa Cileles Kecamatan Jatinangor ini dapat memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah terdekat. Khususnya Desa Cileles dan Cibeusi umumnya warga Kecamatan Jatinangor.

“Jangan sampai informasi lowongan pekerjaan sudah disebar, namun yang menyerap tenaga kerja dari luar Jatinangor,” tegasnya.

Penyerapan Tenaga Kerja Jatinangor National Flower Park

Apalagi, lanjut Jajang informasi di lapangan akan ada penyerapan tenaga kerja besar besaran di taman nasional bunga dan rekreasi itu.

“Kami meminta kepastian tenaga kerja untuk dicek KTP dan KK, harus warga Jatinangor dulu. Kemudian setelah warga pribumi boleh managemen menerima dari luar,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Satu Rumah di Sumedang Nyaris Ambrol Terbawa Longsoran Tanah

Sementara itu, General Manager BGG yang membawahi JNFP, Edi Purwanto mengatakan memang saat ini taman bunga itu baru 70 persen dibangun. Artinya secara operasional belum membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Hanya saja, jika sudah beroperasi 100 persen dipastikan ada 3000 an tenaga kerja yang diserap untuk dipekerjakan di beberapa bidang sesuai kebutuhannya.

“Loker yang dibutuhkan sekitar 3004 orang, sekarang baru 60 sampai 70 orang. Karena memang belum beroperasi, paling hanya tenaga kasar atau buruh saja ditambah tenaga ahli,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Destinasi Wisata Terisolir di Dunia Terjauh dan Indah

Menurutnya, JNFP itu akan dibangun di lahan seluas 7.2 hektare dengan berbagai view dan beberapa permainan anak dan taman bunga. Untuk luas parkirnya saja memakan lahan seluas 2.5 hektare.

“Ya prioritas kami akan memperkerjakan tenaga kerja dari 12 desa di Kecamatan Jatinangor plus 1 RW di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasasari karena memang lokasinya berbatasan dengan dua kecamatan,” tandasnya.