SUMEDANG, 9 Oktober 2024 – Persentase stunting balita 0-23 bulan di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan 0,57 persen menjadi 7.32 dari sebelumnya 7.89.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumedang Dr. dr. H. Aceng Solahudin Ahmad saat membuka publikasi data stunting tahun 2024 di Aula Dinkes Sumedang, Rabu, 9 Oktober 2024.
Aceng menuturkan, Pemda Sumedang terus berupaya untuk memperoleh data prevalensi Stunting terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa.
Dimana hasil pengukuran tinggi badan anak balita, serta publikasi angka Stunting lanjut Aceng, digunakan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan bersama bagi upaya percepatan penurunan Stunting.
“Alhamdulillah, persentase stunting di Sumedang terus mengalami penurunan di setiap tahunnya. Pada tahun 2020 persentasenya 12.05 persen turun di tahun 2021 menjadi 10.99 persen. Kemudian turun lagi di tahun 2022 menjadi 8.27 persen, di tahun 2023 turun lagi menjadi 7.89, dan pada tahun 2024 kembali turun menjadi 7.32,” ungkapnya.
Berdasarkan trend tahun 2023-2024, tambah Aceng, sebagian besar kecamatan menunjukkan penurunan persentase stunting. Dan hanya ada 5 kecamatan yang menunjukkan peningkatan persentase stunting yaitu, Kecamatan Cimanggung, Situraja, Darmaraja, Jatigede dan Tomo.
“Penurunan terbesar persentase stunting ditunjukkan pada kecamatan Tanjungmedar. peningkatan persentase stunting terbesar yaitu di Kecamatan Cimanggung. Sedangkan persentase stunting tertinggi berada pada Kecamatan Jatigede,” ungkapnya.
Aceng menambahkan, penurunan stunting ini berkat sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders terkait dan juga berbagai elemen masyarakat.
“Kami berharap angka stunting dapat terus ditekan sehingga zero mew stunting,” tandasnya.