Kasus Kekerasan Libatkan Anak di Bandung Tinggi, DPRD Buka Suara

Kasus Kekerasan Anak di Bandung

BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ikut buka suara menyikapi adanya kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak di Bandung masih cukup tinggi.

Ketua Komisi D DPRD Aries Supriyatna menilai perlu prosedur yang jelas bagaimana penanganan untuk memberi perlindungan dan perawatan kepada korban kekerasan, eksploitasi, dan perlakuan salah pada anak.

“Kasus bullying, ekspoitasi, kekerasan pada anak ini saya rasa masih tinggi di Bandung. Penanganan khusus seperti apa yang harus kita berikan kepada mereka,” ungkap Aries.

Ini Baca Juga :  Terlibat Prostitusi Daring, Puluhan Orang di Kota Bandung Terjaring dalam Operasi Yustisi

“Apakah dalam konteks perlindungan anak ini hanya cukup dalam melakukan program pada penyusunan perwal atau hanya menangani korban,” katanya menambahkan.

Menurutnya, para pemangku kebijakan harus berpikir bagaimana untuk mengatasinya. Salah satunya memperjelas prosedur, sejak laporan masuk hingga perawatan korban.

Aries menegaskan penyusunan Perwal harus mampu menjelaskan secara detail penanganan kasus kekerasan yang menimpa anak. Sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

“Dalam penyusunan perwal ini, kita harus menentukan kriteria kasus, maksudnya setiap laporan harus ditentukan kasus ringan hingga kasus beratnya,” ungkap Aries.

Ini Baca Juga :  561 Armada Bus Disiapkan Layani Angkutan Lebaran 2024 dari Bandung

“Kelompok masyarakat menengah ke bawah harus menjadi prioritas dalam penanganan korban yang menimpa pada anak ini,” ucapnya menandaskan.