SUMEDANG, 18 November 2024 – Anggota DPRD Sumedang dari Fraksi PKB, Herman Habibullah merespons keluhan petani terkait kerumitan dalam penyaluran pupuk bersubsidi dan kerusakan saluran irigasi di berbagai wilayah.
Hal itu tersampaikan dalam dialog bersama petani dalam Reses Sidang 1 Tahun 2024, belum lama ini.
Kang Herman, sapaan akrabnya, menegaskan pentingnya langkah cepat dari Pemda Sumedang untuk mengatasi persoalan tersebut demi mendukung produktivitas pertanian.
Menurut Kang Herman, petani menyampaikan keluhan terkait perubahan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi yang awalnya menggunakan kartu tani, kini digantikan dengan KTP. Perubahan ini dinilai belum disertai sosialisasi yang memadai, sehingga banyak petani kesulitan mengakses pupuk bersubsidi.
Menanggapi hal tersebut, Kang Herman menyatakan bahwa sistem penyaluran harus dirancang agar lebih sederhana dan efisien.
“Pemda harus memastikan bahwa perubahan ini tidak justru mempersulit petani. Sosialisasi harus ditingkatkan, dan mekanisme teknisnya perlu diperbaiki agar petani tidak dirugikan,” tegasnya.
Masalah Irigasi yang Rusak
Kang Herman juga menyoroti kerusakan irigasi yang menjadi penghambat utama bagi produktivitas pertanian. Ia menilai bahwa infrastruktur irigasi yang tidak memadai dapat menyebabkan gagal panen dan menurunkan kesejahteraan petani.
“Irigasi adalah infrastruktur vital bagi petani. Pemda harus segera melakukan perbaikan di titik-titik kritis dan memastikan distribusi air berjalan lancar, terutama di musim tanam,” ujar Kang Herman.
Dorongan untuk Pemda Sumedang
Dalam pertemuan tersebut, Kang Herman mengajukan beberapa langkah konkret untuk Pemda Sumedang, diantaranya mengevaluasi Sistem Penyaluran Pupuk, Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi agar lebih transparan dan mudah diakses.
Kedua, Prioritas Perbaikan Irigasi,
Mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan saluran irigasi yang rusak di wilayah pertanian utama. Ketiga, Peningkatan Komunikasi dengan Petani, yakni Membuka dialog intensif antara petani dan dinas terkait untuk memastikan solusi yang diambil sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Oleh karena itu, Kang Herman menegaskan komitmennya untuk mengawal aspirasi ini hingga tuntas. Ia juga berencana membawa isu ini ke sidang DPRD untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar dari Pemda Sumedang.
“Petani adalah pilar utama dalam ketahanan pangan Sumedang. Pemerintah harus hadir dan memberikan solusi yang nyata agar petani dapat bekerja dengan tenang dan produktif,” pungkasnya.
Para petani yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan harapan besar agar pemerintah segera mengambil tindakan nyata demi kelancaran pertanian di Sumedang.