Ungkap Filosofi Peradaban Manusia di Peresmian Menara Kujang Sepasang
“Jadi faham ya maksudnya, kenapa di Menara Kujang Sapasang ada dua miniatur kujang berukuran besar. Itu melambangkan suami istri yang berperan besar dalam pembangunan peradaban. Sedangkan dua miniatur kujang berukuran kecil, diibaratkan dua anak dari pasangan suami istri yang dilambangkan dengan dua miniatur Kujang berukuran besar itu. Karena itulah filosofi peradaban manusia yaitu keluarga,” ungkapnya.
“Ibu saya juga mengingatkan bila hidup itu harus seimbang antara dunia dan akhirat. Maka di sini tidak hanya ada monumen, tapi harus ada masjid. Sehingga di sini ada 3 filosofi yaitu Agama, Budaya dan Teknologi. Jadi segitiga pencapaian manusia. Jadi agamanya dijaga, budayanya dipelihara dan teknologinya menjadi sebuah pesona dari peradaban,” tambahnya.
Emil juga mengaku bila dirinya sudah lama memimpikan bisa berdiri di podium ini. Karena ini sebuah pencapaian dimana Allah SWT telah memberikan anugerah manusia sebuah imajinasi dan sebuah kemauan.
Pada kesempatan itu, Emil juga berharap agar wisata di sekitar Menara Kujang Sapasang dan Masjid Al Kamil terus dikembangkan.
“Semua pembangunan ini dilaksanakan untuk kepentingan ekonomi di sini. Saya sudah rencanakan nantinya akan ada perahu nabi nuh yang menghubungkan antara Menara Kujang Sapasang dan Objek Wisata Taman Seribu Cahaya,” kata Emil.
“Pada kesempatan ini juga saya mohon pamit, karena 3 Minggu lagi masa jabatannya akan berakhir,” tandasnya.