BANDUNG – Banjir akibat luapan Sungai Citarum masih menjadi masalah klasik di Kabupaten Bandung. Pasalnya saat hujan tiba, pemukiman dan ruas jalan khususnya di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang selalu disergap bencana banjir.
Bupati Bandung Dadang Supriatna yang sempat meninjau langsung kondisi banjir di Kelurahan Andir, Baleendah. Mengklaim bila dibandingkan dengan kondisi pada tiga tahun sebelumnya banjir saat ini berkurag seperti di Kelurahan Andir, Baleendah.
“Setelah adanya kolam retensi Andir, banjir mulai berkurang. Tapi tetap menyisakan masalah. Walau begitu pemerintah daerah (pemda) sudah ada upaya untuk menangani atau penanggulangan banjir di Kabupaten Bandung,” ungkap Politisi dari PKB itu.
“Jadi jangan dikatakan bahwa pemerintah tidak peka. Kata siapa?, dibandingkan 20 tahun yang lalu dan dibandingkan dengan saat ini (genangan banjir di 3 kecamatan) kan jauh berbeda,” klaim Orang nomor satu itu menambahkan.
Dadang menegaskan secara bertahap pemerintah daerah akan terus berupaya menangani wilayah yang menjadi langganan banjir rutin di Kabupaten Bandung itu. Adapun jangka panjangnya akan membuat 5 danau buatan pengendali luapan banjir.
“Ini di kawasan Tegalluar, Bojongsoang. Bila itu terwujud maka persoalan banjir di Kabupaten Bandung akan sedikit berkurang dan menyisakan beberapa ratus hektare saja. Yang tadinya hampir 3.000 hektare, saat ini sudah sekitar 1.000 hektar,” katanya.
“Mohon bersabar dan tentunya pemerintah melakukan langkah-langkah dan ikhtiar, di antaranya melalui program Citarum Harum, BBWS Citarum, PSDA yang berkolaborasi dengan PUTR. Kami juga akan menambah pompa untuk menyedot genangan,” ucapnya.