Bandung, INISUMEDANG.COM – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Kabupaten Bandung mencatat total ternak yang terjangkit wabah PMK (Penyakit Kuku dan Mulut) diwilayahnya saat ini terus bertambah.
Kepala Distan Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan pekan lalu jumlah ternak yang terpapar wabah PMK ada 14 ekor. Tetapi di awal pekan ini telah terdata jadi 127 ekor.
“Dalam hitungan hari jumlah ternak terjangkit PMK bertambah dan meningkat sangat cepat. Makanya kami tengah intens berkoodinasi membahas masalah tersebut dengan kementerian terkait,” ujarnya, Selasa 24 Mei 2022.
Menurut Tisna, jika beberapa hari ke depan wabah PMK menyerang ternak di Bandung ini semakin meluas. Tidak mustahil Pemda akan menetapkan situasi ini Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Setelah ada status itu nanti penanganannya dilakukan massif. Penyebaran wabah PMK ini sama seperti virus corona. Hanya saja bedanya ini menyerang hewan ternak,” kata Tisna Umaran.
Lebih lanjut, Kepala Distan Kabupaten Bandung itu menyebut. Untuk menangani PMK ini jajarannya terus melakukan langkah antisipasi agar tidak terus menyebar dan juga meluas.
“Kami lakukan penyemprotan cairan disinfektan pada hewan dan kandangnya. Lalu, hewan yang telah terpapar Wabah PMK diisolasi dan dilarang dibawa kemana-mana,” ucap Tisna.
Seperti pada penanganan Covid-19, lanjut Tisna, semua petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan APD lengkap demi mencegah penyebaran virus PMK ke ternak lain.
“Pemeriksaan hewan oleh petugas pun dilakukan lebih dulu kepada hewan yang sehat itu selesai baru dilakukan kepada hewan yang terindikasi terpapar wabah PMK,” tuturnya.
Terkait antisipasi penyebaran wabah PMK dari hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah Bandung, Tisna mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak.
“Kami juga bekerja sama dengan pedagang hewan kurban untuk ikut mengawasi. Setiap hari petugas mendatangi lapak penjualan hewan kurban untuk dicek kesehatannya,” ungkap dia.