INISUMEDANG.COM – Lebaran Idul Adha tinggal 4 hari lagi. Nah, di bulan Dzulhijjah ini, banyak keutamaan dan pahala yang dapat kita raih. Sebab, bulan Dzulhijah merupakan salah satu bulan selain Ramadan yang sangat diagungkan Allah SWT.
Oleh karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan ibadah pada 10 hari pertama bulan ini misalnya, kita dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan ibadah lainnya.
Hadits ini mengungkapkan anjuran untuk memperbanyak amal ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, amal ibadah apa saja. Seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, bertasbih, bersilaturahim, dan berpuasa.
Dilansir dari kitab karangan Ibnu Hajar (w 1449 M) dalam Fath al-Bârî menjelaskan, keistimewaan sepuluh hari pertama tersebut karena pada hari itu terkumpul ibadah-ibadah utama, yaitu shalat, puasa, sedekah, dan haji.
“Kita dianjurkan berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, karena memiliki banyak keutamaan. Sebagaimana kita ketahui, Dzulhijjah adalah bulan mulia, dan banyak amalan yang dianjurkan untuk dilakukan,” ujarnya.
Puasa pada hari ke delapan bulan Dzulhijjah disebut puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Pada tahun ini, 8 Dzulhijjah bertepatan dengan Sabtu 15 Juni 2024.
Bila hendak melaksanakan puasa sunnah Tarwiyah, kita dianjurkan untuk melafalkan niat pada malam hari. Adapun niat puasa Tarwiyah yaitu:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.
Seperti puasa sunnah lainnya, yang memperbolehkan orang yang lupa niat puasa pada malam hari dapat membaca lafal niat pada siang hari, yaitu dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.
Ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah di samping anjuran puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Mereka juga menganjurkan puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) secara khusus.
Artinya: Puasa selama 8 hari sebelum hari Arafah dianjurkan. Ini yang dimaksud dengan perkataan matan, “10 Dzulhijjah”. Tetapi puasa pada 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ihtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah (Syekh Said Muhammad Ba’asyin, Busyral Karim, [Beirut: Darul Fikr, 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 488).
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Diansir dari beberapa ceramah khutbah Jumat bahwa, keutamaan berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah di antaranya:
- Dilipatgandakan pahala.
Puasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya. - Penghapusan dosa.
Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) dapat menghapus dosa selama dua tahun. - Hari pembebasan dari siksa neraka.
Termasuk keutamaan hari Arafah adalah Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari ini dibanding hari-hari lainnya.