Jangan Ketawa, Dulu Nama Kampung Di Perbatasan Jabar – Jateng Ini Bernama ‘Tepung K4njut’

Kampung "Tepung Kanjut" poto Tangkapan Layar YouTube Harapan Rakyat

INISUMEDANG.COM – Di Kota Banjar, Jawa Barat ada sebuah nama Kampung yang agak unik.

Bagi orang Banjar, mungkin nama kampung itu sudah tidak asing lagi dan memang asal mula salah satu kampung ini belum banyak diketahui orang, termasuk bagi warga Banjar sendiri.

Hal ini pun memantik banyak pertanyaan dari orang-orang yang ingin mengetahui persis tentang sejarah nama kampung tersebut.

Lokasinya ada di Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman, Banjar, Jawa Barat. Dan siapa sangka nama Kampung tersebut diambil dari nama alat kelamin laki-laki yaitu ‘Tepung K4njut’.

Ini Baca Juga :  Kisah Sunan Gunung Jati, Cucu Prabu Siliwangi Waliyullah Penyebar Islam di Jawa Barat

Channel YouTube Harapan Rakyat dengan singkat membahas nama kampung tersebut.

Berdasarkan penuturan dari H. Ahmad Soleh (83), kata ‘tepung’ dalam bahasa Sunda artinya bertemu, dan k4njut artinya kelamin laki-laki. Sehingga arti nama Tepung Kanjut artinya tempat bertemunya dua orang laki-laki.

Diceritakan, saat jaman kerajaan ada seorang pemuda tampan dari Mataram bernama Adananya yang berkelana ke sebuah kampung bernama Pataruman.

Pertaruangan Dua Pemuda Di Bukit Tepung K4njut

Di kampung itu pemuda itu kepincut oleh seorang gadis cantik hingga melamar gadis itu melalui ibu si gadis itu.

Ini Baca Juga :  Berada di Tengah Sawah dan Tidak Terawat, Begini Kondisi Petilasan Keraton Pertama di Sumedang

Tapi sang Ibu tidak merestui karena mengetahui bahwa pemuda itu adalah raja Mataram sehingga sang ibu merasa malu karena berasal dari kalangan rakyat biasa.

Sadar tak direstui sang ibu, gadis itu pun melarikan diri dari rumahnya ke arah barat, dan Adananya pun mengejarnya. Saat memasuki hutan belantara, gadis itu terjerat tanaman Arey hingga kakinya terluka.

Adananya yang mengejarnya menemukan bercak darah dan menemukan sang gadis pujaannya itu menempel pada Arey dan terus mengejar.

Tiba-tiba datang seorang pemuda tampan yang hendak menolong gadis tersebut, dan pemuda tampan itu pun mencegah Adananya disebuah bukit yang kemudian bukit tersebut dinamakan Bukit ‘Tepung K4njut’.

Ini Baca Juga :  Legenda Karang Nini Pangandaran, Keindahan Alamnya dan Mitos yang Melegenda

Di bukit itu pemuda yang ingin menolong gadis itu bertarung dengan Adananya sampai berhari-hari lamanya. Sedangkan sang gadis cantik terus berlari ke segala arah sampai menyebrangi sebuah sungai bernama Citanduy.

Ketika keduanya bertemu dengan sosok gadis cantik itu, ketiganya tiba-tiba menghilang dan semakin lama Sungai Citanduy pun semakin ramai ditempati oleh Bandar dari Kerajaan Galuh dan Mataram.

Lama kelamaan di masa modern, nama kampung Tepung Kanjut itu pun berubah menjadi Kampung Bandar Pataruman.