“Sesuai dengan prediksi dari BMKG bahwa curah hujan di Bulan Januari sampai Februari sangat tinggi, untuk itu kita terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Dan kita juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada di musim penghujan ini,” ujarnya.
Adang mengakui, dengan segala keterbatasan yang dialami oleh BPBD, seperti SDM dan Sarana Prasarana (Sapras), pihaknya selalu tanggap memberikan pelayanan bagi masyarakat yang terkena bencana.
“Untuk Sapras yang dimiliki BPBD, memang bisa dikatakan sangat minim untuk mengantisipasi bencana yang kerap terjadi di Kabupaten Sumedang akhir – akhir ini. Selain sapras yang minim, operasional juga sangat minim bagi para petugas BPBD dilapangan. Idealnya kalau kita bekerja 24 jam dilapangan ada keseimbangan antara operasional dengan kerja, terlebih disini kebanyakan para petugas itu statusnya bukan ASN. Akan tetapi, walaupun dengan minimnya Sapras dan operasional tadi, saya bersyukur karena para petugas BPBD tangguh dan mau berkorban walau dengan upah yang tidak maksimal,” ucap Adang.
Selain itu, Adang juga menyayangkan dengan adanya beberapa proyek pembangunan seperti Pembangunan Perumahan di Sumedang yang hingga saat ini belum berbasis Mitigasi Bencana.
Padahal sesuai arahan dari Presiden, pembangunan itu harus berdasarkan mitigasai bencana.
“Ini sangat penting, karena pembangunan dengan berbasis Mitigasi bencana, bisa mencegah adanya bencana yang disebabkan oleh pembangunan tersebut. Untuk itu kita berharap, kedepannya jika ada rencana pembangunan, pihak BPBD bisa dilibatkan sebagai upaya pencegahan,” pungkas Adang. **
Macko