Jadi Objek Wisata Religi, Kemacetan di Ruas Jalan Menuju Masjid Al Jabbar Dikeluhkan

Masjid Raya Al Jabbar

BANDUNG – Sejumlah masyarakat dari Kecamatan Gedebage mengeluhkan kondisi kemacetan di wilayahnya terutama ruas jalan menuju Masjid Al Jabbar usai menjadi salah satu objek wisata religi di Bandung.

Ketua LPM Kelurahan Cimincrang Gedebage Yusuf mengatakan jalan yang sempit selalu menjadi petaka lalu lintas bagi masyarakat apalagi saat mobil dan bus wisata dari luar kota berkunjung ke Masjid Al Jabbar.

“Kepadatan ditambah saat hari libur dan ketika Persib Bandung main di Stadion GBLA. Di sana sekarang semrawut. Masyarakat semua terkurung oleh lalu lintas kendaraan yang begitu padat,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  Perempuan Muda Tertemper Kereta Api Feeder di Kawasan Cimindi

Sementara menurut Yusuf, usai Masjid Al Jabbar dibuka menjadi objek wisata religi di Bandung lalu lintas di sekitar pemukiman dipadati oleh pelancong. Karena ini hanya jalan kampung, dibebankan armada yang bukan kelasnya.

“Kami mohon ada kajian ulang untuk permasalahan analisis dampak lingkungan (Amdal) lalu lintas. Kami tentu merasa terbebani. Aktifitas kami terganggu (akibat dari kemacetan parah ini),” kata Yusuf.

Ketua RW 8 di Kelurahan Cimincrang yang juga warga perumahan Griya Cempaka Arum Iwan Setiawan menceritakan sulitnya berkegiatan di sekitar perumahan usai Masjid Al Jabbar jadi objek wisata religi.

Ini Baca Juga :  Selama Ramadan MUI Diharap Bantu Wujudkan Program Bandung Agamis

“Kami susah keluar rumah karena macet, karena padatnya PKL. Walaupun Gubernur Jawa Barat sudah memberikan tempat, PKL rasanya lebih nyaman berdagang di pinggir jalan (menuju kawasan masjid),” tutur Iwan 

“Bahkan ada yang sakit ambulans pun susah untuk bersegera melintas. Hari biasa pun kemacetan itu ada. Berangkat sekolah dan bekerja pun terganggu. Kasihan anak-anak yang akan sekolah,” katanya menambahkan.