INISUMEDANG.COM – Ketua PC Pemuda Panca Marga (PPM) Sumedang H. Deden Yayan Rusyanto, menyayangkan adanya keganjilan pada pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan RI di Kabupaten Sumedang. Yang dilaksanakan di lapangan Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu 17 Agustus 2022. Keganjilan itu, karena posisi duduk para pelaku sejarah (veteran) berada di kursi belakang sedangkan para pejabat paling depan.
“Semestinya pelaku sejarah (veteran) duduk disamping sebelah kanan Bupati Sumedang atau ditempatkan di podium kehormatan. Entah kenapa tidak biasanya panitia menempatkanya seperti itu. Simbol jas merah itu jangan hanya seremonial saja,” ungkap Haji Deden kepada IniSumedang.Com.
Deden menuturkan, sudah berapa lama pelajaran sejarah kebangsaan tidak terdengar lagi di kurikulum sekolah-sekolah. Sampai banyak anak-anak sekolah atau kader bangsa ini yang tidak mengetahui tentang sejarah bangsanya.
“Rasa miris kalau sampai begitu kejadiannya. Seperti yang kita lihat hari ini khususnya di Sumedang para pelaku sejarah duduknya ditempatkan oleh panitia di barisan belakang. Semoga ini bisa menjadikan cermin bagi regenerasi selanjutnya,” ujar Deden.
Deden berharap, para pejabat Sumedang lebih menghargai para pelaku sejarah. Karena pelaku sejarah itu dijamin oleh Negara sesuai UUD 45 no 7 th 1967.
“Seperti biasanya, para pelaku sejarah tersebut ketika pelaksanaan Upacara Hari Kemerdekaan RI selalu ditempatkan di kursi kehormatan samping kanan Bupati Sumedang. Tapi hari ini berbeda, para pelaku sejarah duduk di kursi belakang,”tandasnya.