INISUMEDANG.COM – Kepala Bappppeda Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati menyampaikan, Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Sumedang berada di ranking 12 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
IPM ini, kata Tuti, menunjukan tingkat kesejahteraan masyarakat di sebuah daerah.
“Dengan IPM itu, menunjukan jika tingkat kesejahteraan masyarakat Sumedang berada di ranking 12 dari 27 kabupaten/kota. Kita berada dibawah kota-kota yang sudah maju dan hanya dibawah Kabupaten Bandung dan Bekasi. Jadi kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, Sumedang di ranking 3,” ujarnya Minggu 2 Januari 2022.
Lebih lanjut Tuti menuturkan,
berdasarkan data dari BPS, angka kemiskinan Sumedang naik 0,45 % dari tahun sebelumnya. Sedangkan rata rata provinsi Jabar kemiskinan naiknya 0,97 % dimasa pandemi Covid-19.
Sementara untuk pengangguran terbuka Sumedang, lanjutnya, data dari BPS turun dari 9,89 ke 9,18 turun 0,71 sedangkan provinsi dari 10,46 ke 9,82, turun 0,64.
“Jadi berdasarkan data itu, bisa dikatakan angka kemiskinan naik, tetapi jumlah pengangguran di Sumedang mengalami penurunan,” tuturnya.
Adapun berkaitan dengan penghargaan yang diberikan saat ini, Tuti mengaku, jika Pemerintah tidak minta penghargaan dan yang memberikan penghargaan adalah Pemerintah Pusat, Provinsi dan lembaga lainnya, sebagai apresiasi atas kinerja kami.
“Jadi kalau ada yang meragukan atas penghargaan tersebut hendaknya ditanyakan kepada yang memberikannya,” tegas Tuti.
Masih kata Tuti, jika pihaknya hanya bekerja sebaik baiknya dan menjalankan kewajiban dan amanah yang diemban. Dan kalaupun ada penghargaan itu adalah bonus bagi Sumedang.
“Penghargaan-penghargaan tersebut, mudah-mudahan menjadi kebanggaan warga Sumedang dan motivasi bagi kinerja ASN di Sumedang untuk bisa lebih meningkatkan kinerjanya. Dampak dari penghargaan ini alhamdulillah dana insentif daerah kabupaten sumedang terbesar di jabar yaitu 37 milyar yang akan digunakan untuk membangun sumedang,” ucapnya.
Selain itu, Tuti juga menyampaikan, jika DAK (Dana alokasi khusus) fisik untuk membangun jalan tahun 2022 di Kabupaten Sumedang Rp57 Milyar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2021 yang hanya diangka Rp4,3 Milyar.
“Karena apresiasi terhadap kinerja kami, B2PJN telah datang ke Sumedang dan akan menuntaskan jalan lingkar utara dari kramat – Gunung Julang – Pasir Ringkik di tahun 2022. Di samping itu untuk TPSA Cijeruk akan diselesaikan tahun 2022,” bebernya.
Tuti menambahkan, sepanjang tahun 2021 ada 38 lembaga dan Pemerintah Daerah lain, yang melakukan studi banding ke Sumedang. Ini tujuannya untuk meningkatkan hunian hotel, rumah makan dan UMKM.
“Kenapa bisa meningkatkan hunian hotel, rumah makan dan UMKM di Sumedang?. Karena persyaratan yang disampaikan kami ke Pemda yang akan ke Sumedang harus menginap di Sumedang, datang ke tempat wisata di Sumedang, belanja UMKM,” tandasnya.