Berita  

IPDN Tegaskan Tidak Ada Kekerasan dalam Meninggalnya Capra IPDN Asal Ternate

SUMEDANG, 10 Oktober 2025 – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menegaskan tidak ada kekerasan dalam kasus meninggalnya seorang calon Praja (Capra) Angkatan XXXVI asal Ternate, Maluku Utara, Maulana Izzat Nurhadi, saat menjalani pendidikan dan pelatihan (Diksan) di Kampus IPDN Jatinangor.

Plt. Wakil Rektor Bidang Hukum, Kerja Sama, dan Kepegawaian IPDN, Prof. Dr. Arief M. Edie, M.Si., menegaskan bahwa tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian tersebut. “Isu di media sosial sering kali membuat masyarakat panik. Saya tegaskan, di IPDN sudah zero kekerasan. Capra yang meninggal belum berhubungan dengan senior karena masih ditangani oleh tim Diksan,” ujarnya saat memberikan keterangan resmi di Ruang Ondrowino, Kampus IPDN Jatinangor, Jumat (10/10/2025).

Prof. Arief menjelaskan bahwa Maulana Izzat masih berstatus calon praja dan belum resmi menjadi praja IPDN. Ia masih mengikuti tahap pendidikan dasar yang dipimpin langsung oleh tim pendidikan dan pelatihan (Diksan). “Calon praja ini belum masuk dalam sistem pendidikan penuh IPDN. Jadi kegiatan mereka belum melibatkan struktur kampus,” katanya.

Menurutnya, hasil pemeriksaan medis memastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Tidak ada luka sedikit pun. Almarhum meninggal karena henti jantung, bukan karena kekerasan,” tutur Prof. Arief dengan tegas.

Ini Baca Juga :  Wapres Ingatkan Praja IPDN Agar Meningkatkan Kompetensi dan Utamakan Keahlian

Selain memberikan klarifikasi, IPDN juga segera memproses pemulangan jenazah Maulana Izzat ke Ternate, Maluku Utara.

“Kami bergerak cepat. Tim IPDN bersama aparat terkait sedang menyelesaikan administrasi pemulangan jenazah. Kami ingin prosesnya berjalan lancar dan penuh penghormatan,” jelasnya.

Prof. Arief menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum.

“Kami turut berduka cita. Ini kehilangan bagi seluruh keluarga besar IPDN,” ucapnya dengan nada penuh empati.