BANDUNG – Siapa yang menyangka dengan keterbatasan fisik yang dimiliki Dadan Mochamad Ramdhan akhirnya mampu meraih mimpinya menjadi seorang guru yang telah lama ia cita-citakan.
Kepada wartawan, penyandang disablitas daksa menyampaikan bila dirinya bisa meraih mimpi seiring dengan motto hidupnya yang selalu jadi penyemangat. Yakni if you have a dream you have a will, if you have a will you have a way.
“Pada awalnya untuk menjadi guru sebetulnya dulu tidak diizinkan oleh keluarga, karena mungkin dengan keterbatasan kondisi fisik saya, orang tua saat itu sangat khawatir karena lokasi Universitas itu jauh,” kata Dadan.
Dadan yang kini mengajar di SMPN 20 Bandung ini menyebut dirinya selalu bersemangat dan terus meyakinkan orang tua akan mimpinya jadi guru. Dia pun melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di Bandung.
“Saya pertama mengajar tahun 2019. Ketika itu saya takut. Apakah anak-anak mampu menerima saya atau tidak? Tapi seiring berjalannya waktu malah kenikmatan yang saya dapat. Banyak keberkahan yang saya dapatkan itu dari anak-anak,” ungkapnya.
Dengan semangat dan ketulusan yang diberikan selama mengajar siswa-siswinya, membawa Dadan terpilih menjadi salah satu ASN berprestasi di Bandung.
“Dengan rasa traumatis yang pernah saya rasakan ketika dulu berkuliah dikatakan cacat dan sebagainya, itu yang menjadikan motivasi yang luar biasa untuk diri untuk terus bergerak dan berkarya,” katanya.
Dadan turut menyampaikan pesan untuk para guru di Indonesia untuk selalu dilimpahi kesabaran dan kemudahan dalam menjalankan tugasnya demi mencetak generasi bangsa yang unggul dan berbudi luhur.
“Karena guru itu bukan sekadar pembentuk dan penyampai ilmu pengetahuan, melainkan juga sebagai pionir dalam membuka pintu wawasan dan pengetahuan bagi para siswanya,” tuturnya.
“Bermimpilah dari mulai hal kecil, semesta akan mendukung ketika energi tersebut disalurkan dengan baik,” kata lelaki yang lebih akrab disapa Pak Damar oleh para pelajar itu.
