Menurut Ceppy, memperingati Maulid Nabi pada dasarnya adalah bagaimana memperbaiki ahkhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Karena setiap aspek dari ajaran Islam selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang disebut akhlaqul karimah.
Hal ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW, “Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR Ahmad, Baihaki, dan Malik).
Pada riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang paling sempurna akhlaknya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmizi).
“Makanya, Ananda seharusnya bersyukur ada di lingkungan yang mengondisikan Ananda untuk berdisiplin, tertib dan selalu diarahkan kepada hal-hal positif. Namun kelihatannya masih ada perilaku yang belum sesuai dengan yang contohkan Nabi Muhammad SAW, seperti makan dan minum sambal berdiri. Larangan tersebut terdapat dalam sebuah hadits, dimana Anas bin Malik ra berkata bahwa Rasulullah SAW melarang minum sambil berdiri,” ujarnya dihadapan siswa siswi Al Ma’soem.
Kemudian Ceppy melanjutkan sambutannya, Qatadah menjelaskan, “Lalu, kami bertanya, ‘Kalau makan?”. Rasulullah SAW pun menjawab, “Kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji.” (HR. Muslim). Dalam hadits lain, Abu Hurairah ra juga mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kalian minum sambil berdiri. Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia memuntahkan!” (HR. Muslim).