Berita  

Ini Pengertian, Manfaat dan Asal Usul Ternak Maggot Menurut Pakar

Ternak Maggot

INISUMEDANG.COM – Puluhan pemuda di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang yang tergabung kedalam Gerakan Muda Peduli Alam (Gempa) mengikuti pelatihan budi daya ternak maggot serta pemanfaatnya untuk lahan pertanian. Acara yang digelar di Sekretariat Sedekah Sampah Dusun Babakan Situ RT 01 RW 08 Desa Cihanjuang itu juga turut dihadiri perwakilan dari PT Coca Cola Europacific Partner.

Koordinator Gempa Jabar, Dekki Ismailudin mengatakan acara itu sebagai bentuk pendidikan dan pelatihan kepada pemuda dan warga khususnya di Cihanjuang agar mereka mengenal apa itu maggot dan budi dayanya. Secara kebetulan, Maggot sendiri sangat berkaitan dengan sampah yang sedang dikelola Gempa ini.

“Ya jadi programnya berkaitan dengan yang kami garap. Kita sudah jauh jauh hari konsen ke pengelolaan sampah bahkan membuat program sedekah sampah an organik. Dan sudah berjalan langsung dimanfaatkan masyarakat sekitar. Sementara maggot ini kan makannya sampah organik jadi ya berkaitan dengan kita,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Jembatan Penghubung Dua Desa Ambruk, Sekdis PUTR: Harus Ada Langkah Kongkrit dari BPBD Sumedang

Sementara itu, pembicara Cecep Johari mengatakan Maggot merupakan istilah dalam bahasa inggris yang berarti larva. Larva tersebut bukan belatung karena maggot berbeda dengan belatung.

Belatung itu sendiri hidup dalam daging busuk sedangkan maggot hidup dari bungkil kelapa sawit. Dalam pengembangan maggot dilakukan dengan bantuan lalat bunga yang disebut dengan “Black Soldier” (Hermetia illucens).

Lalat bunga tersebut berwarna hitam tetapi berbeda dengan lalat lainnya yang terkenal jorok.

“Jenis lalat ini merupakan jenis lalat yang memiliki sifat menghisap madu bunga serta mengkonsumsi bungkil kelapa secara bergerombol,” ujarnya.

Siklus Hidup Maggot

Menurut Cecep, Maggot mengalami beberapa tahapan selama siklus hidupnya. Siklus tersebut diawali dengan telur yang dihasilkan oleh black soldier dan kemudian telur tersebut menetas menjadi larva. Setelah itu larva berkembang menjadi pupa dan akhirnya menjadi black soldier dewasa.

Ini Baca Juga :  Oknum Kades di Kutawaringin Terancam Dipolisikan, Ini Alasannya

Kaitan dengan sampah yang merupakan makana maggot, katanya, sampah merupakan suatu bahan yang biasanya dibuang dari berbagai sumber aktivitas sehari-hari.

“Tentunya semua orang tahu bahwa berdasarkan asalnya sampah dibedakan menjadi dua jenis yaitu sampah organic dan sampah anorganik,” katanya.

Sampah organic sendiri merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan alami dan mudah untuk diurai.

Sedangkan untuk sampah anorganik merupakan sampah yang berkaitan dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

“Maggot itu sendiri merupakan hewan yang rakus dalam hal makan dengan pakan maggot berupa sampah organic dapat mencapai 1 kg satu hari,” paparnya.

Ini Baca Juga :  Melihat Uniknya Miniatur MotoGP dari Anyaman Bambu Karya Pria Asal Sumedang

Pakan maggot ini sangat mudah didapatkan dan harganya pun relative murah sekali sehingga potensi keuntungannya pun bisa terus meningkat.

Sementara manfaat Maggot sendiri merupakan pakan ternak seperti ayam, bebek, burung, bisa juga digunakan untuk pakan ikan.

“Pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak ini memiliki keuntungan secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.

Larva BSF (Black Soldier Fly) dapat mengurai limbah organic termasuk limbah kotoran ternak secara efektif.

Hal itu karena larva termasuk pada golongan detrivora yang merupakan organisme pemakan tumbuhan serta hewan yang telah mengalami pembusukan.

Dalam proses penguraian limbah organic, larva tidak menimbulkan bau yang menyengat sehingga dapat diproduksi di rumah atau pun permukiman penduduk.

“Maka dari itu maggot memiliki potensi yang baik karena maggot memiliki kandungan sesuai dengan apa yang dimakan ketika pertumbuhan,” katanya.