INISUMEDANG.COM – Diputuskannya sistem Pemilu dengan proporsional terbuka disambut baik peserta Pemilu 2024, tak terkecuali DPD Golkar Sumedang. Sebab, dari awal DPP Golkar menolak sistem proporsional tertutup dan lebih memilih ke sistem terbuka.
Sebagaimana dikatakan Ketua DPD Golkar Sumedang, Sidik Jafar saat berbincang dengan wartawan, baru-baru ini.
“Kami DPD Golkar Kabupaten Sumedang merasa bangga dan bahagia dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi yang memutuskan sistem pemilu 2004 ini sistem terbuka. Seperti halnya yang telah dilakukan di Pemilu 2019 ini yang diharapkan oleh seluruh kader Partai Golkar di Indonesia khususnya di Sumedang. Sebab, dengan sistem terbuka ini, semua caleg yang berjumlah 50 orang bisa mendapatkan kesempatan dan peluang yang sama memperoleh kursi di parlemen,” ujarnya.
Menurut Jafar, dengan sistem terbuka membuka peluang kepada kader kader terbaik agar bekerja lebih keras lagi di masing-masing Dapil untuk turun ke bawah. Supaya bisa mengambil Simpati dari para calon pemilih untuk memilih caleg dari partai Golkar.
Termasuk membuka peluang kepada kader kader baru untuk berkiprah di Partai Golkar dan berkontribusi kepada pemenangan Partai berlambang pohon beringin itu. Dengan sistem terbuka, tak terpengaruh nomor urut dan senioritas di fungsionaris. Semuanya mendapatkan hak yang sama dan adil.
“Berbeda dengan sistem tertutup, hanya nomor urut 1 saja yang memperoleh peluang besar. Imbasnya, para calon nomor 2 sampai 8 jadi tidak bekerja. Karena mereka yakin tidak akan terpilih, dan ini akan membuat raihan suara kursi di DPR akan berkurang karena mesin kerja Partai tidak maksimal,” paparnya.
Kesempatan Memilih Sesuai Keinginan Masyarakat
Keputusan MK ini, kata Jafar, sesuai skenario Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional 2 minggu yang lalu bahwa keputusannya yaitu Golkar memilih sistem pemilu terbuka. dan dijawab usulan dari Partai Golkar ini seperti yang diumumkan pada hari Kamis kemarin bahwa inilah harapan seluruh kader di Golkar dan masyarakat pada umumnya. Sebab, pesta demokrasi ini adalah hajat rakyat 5 tahunan dan kesempatan mereka memilih wakil rakyatnya yang sesuai keinginan masyarakat.
“Kami juga menyiapkan para bacaleg Golkar ini betul-betul yang siap turba (turun ke bawah). Termasuk kader keterwakilan gender perempuan, bukan asal memenuhi kuota perempuan 30%. Tetapi betul-betul kader-kader yang siap turba dan dibekali pendidikan politik,” ujarnya.
Sehingga, harapan kami sekali lagi bahwa ini sesuai dengan tujuan dan keinginan Partai Golkar dengan sistem Pemilu terbuka. Dirinya optimis dengan bacaleg yang ada bisa membawa kemenangan bagi partai Golkar tidak hanya di Sumedang tetapi secara nasional.
Dirinya yakin, Partai Golkar Sumedang bisa meraih 10 kursi di Pileg 2024 mendatang. Sebab, pada 2019 silam, Golkar hanya meraih 7 Kursi. Sisanya, 3 kursi dapat diambil di dapil 3, 5, dan 6.
“Di dapil 3 kita punya Bunda Bilqis yang mana memiliki basis besar. Kemudian di dapil 5 ada inkumben Asep Kurnia dan pengusaha Muda Laddy Puspita. Sedangkan di dapil 6 ada inkumben Jajang Heryana dan Sonia Sugian yang sama sama memiliki simpatisan yang luar biasa jumlahnya. Kemudian, kader kader lain yang tak diragukan kemampuan politiknya,” tandasnya.