INISUMEDANG.COM – Adanya unjuk rasa yang dilakukan warga Dusun Ciseureuh Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka soal fasilitas umum yang dijanjikan oleh pihak CKJT, Selasa 17 Januari 2023.
Unjuk rasa itu dilakukan, karena usulan untuk pembangunan Jembatan umum sebagai pengganti dari jalan umum yang terdampak tol Cisumdawu hanya terealisasi menjadi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di tol Cisumdawu seksi 4.
Menanggapi hal itu, perwakilan dari PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Adiguna menjelaskan. Dirinya telah mendapatkan arahan dari pimpinannya terkait dengan unjuk rasa dari warga Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka.
“Kami telah mendapatkan arahan dari pimpinan. Jadi, kronologisnya, pihak kami dari CKJT menerima gambar JPO ini dari Kementerian PUPR yang sudah disahkan. Sebelumnya, lokasi itu telah disurvei bersama-sama dengan pihak Pemkab Sumedang dan diakomodir untuk JPO. Mungkin dari Pemkab Sumedang kurang komunikasi dengan pihak Desa Cibeureum Wetan,” jelas Adiguna kepada IniSumedang.Com Selasa 17 Januari 2023.
Karena kurangnya komunikasi tersebut, kata Adiguna, maka diputuskan didalam siteplan yaitu JPO. Pihak CKJT menerima putusan yang sudah final dari Kementerian PUPR dan tidak bisa dirubah. Maka dari itu, pihak CKJT mengerjakan yang sudah menjadi putusan dari kementerian PUTR.
“Kemarin, dari pihak Desa Cibeureum Wetan telah melakukan survei bersama pihak CKJT dan Wika. Dan ternyata, kondisi di jalan ini digunakan untuk kendaraan roda empat,” tuturnya.
Surat Rekomendasi Bupati Untuk Merubah Siteplan
Untuk prosedurnya, lanjut Adiguna, kalau memang mau merubah siteplan yang sudah di sahkan oleh pihak Kementerian PUTR. Maka kalau ingin merubah siteplan itu harus ada surat rekomendasi dari Bupati Sumedang ditembuskan ke BPJT.
“Kalau prosedur itu sudah ditempuh dan langkah langkahnya sudah diambil. Maka siteplan tersebut bisa di rubah designnya, kenapa seperti itu. Posisi jembatan ini sebagai investasi kami yang akan diserahkan ke Pemkab Sumedang,” ujarnya.
Dalam prosedur itu, ungkap Adiguna, pihaknya menunggu setelah kemarin itu melakukan survei kembali bersama-sama dengan pihak Desa Cibeureum Wetan. Dan tindak lanjutnya, sampai saat ini juga belum ada fitback, sementara, dilapangan dikejar progres.
“Jadi, kami menunggu surat disposisi dari pa Bupati Sumedang yang ditembuskan ke BPJT. Soal menjadi JPO itu rekomedasi dari Pemkab Sumedang itu sendiri, tidak melibatkan pihak aparat Desa Cibeureum Wetan. Kemungkinan yang saya lihat, Pemkab Sumedang yang kurang koordinasi dengan aparat Desa Cibeureum Wetan,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas Wika Tomi mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih dengan penyampaian aspirasi dilapangan ini dengan kondusif dan aman terkendali.
Wika Hanya Menjalankan Pekerjaan
“Pihak Wika, hanya menjalankan pekerjaan dan hanya sebagai pelaksana sesuai arahan dari pihak CKJT,” singkatnya.
Ditempat yang sama, Ketua BPD Desa Cibeureum Wetan Ading Sutisna mengatakan kaitan dengan analisis progres dibawah. Bahwa pada saat itu ada evaluasi terakhir di wilayah dampak tol Cisumdawu ini, memiliki akses dua ruas jalan.
“Akses dua ruas jalan itu, jalan Cigunung dan jalan Pasir Sireum. Tetapi setelah di evaluasi kita melihat jalan Cigunung menjadi terhalang jalan tol. Maka, disambungkan ke jalan Pasir Sireum, sementara, jalan Pasir Sireum merupakan jalan akses penduduk yang biasa dilalui ke Dusun Ciseureuh 30 umpi (50 KK),” jelas Ading.
Bukan hanya rumah penduduk saja, lanjut Ading, ada perkebunan pohon pisang, buah naga, jagung, kacang tanah dan peternakan kambing PE, dan pertambangan.
“Kalau memang akses jembatan tersebut oleh JPO. Maka, akan fatal akibatnya, bisa mematikan perekonomian masyarakat, dan juga jalan penghubung ke arah pertambangan suatu saat akan ditutup karena lahan pribadi, otomatis akses jalan ini yang jadi utama sekarang,” tandasnya.