Infrastruktur Buruk, Sumedang Dicoret dari Daftar Kunjungan Wisata yang Digagas Provinsi Jabar

Kampung Karuhun

INISUMEDANG.COM – Buruknya infrastruktur menuju Destinasi wisata di Sumedang, membuat Objek Wisata Kampung Karuhun dicoret setelah sebelumnya terpilih menjadi salah satu destinasi yang bakal dituju pada program Kelayakan Destinasi Wisata yang digagas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan Tim Percepatan Ekonomi Daerah (PED) Provinsi Jawa Barat.

Dicoretnya Kampung Karuhun dalam daftar Destinasi Wisata yang akan dikunjungi, karena infrastruktur atau medan jalan menuju Objek Wisata Kampung Karuhun yang sempit ditambah situasi kondisi di musim hujan. Sehingga ada kekawatiran potensi adanya longsoran tebing.

Dibatalkannya kunjungan wisata ke Kampung Karuhun tersebut, dibenarkan oleh Owner Objek Wisata Kampung Karuhun H. Nana Mulyana.

“Iya benar, kunjungan kesini (Kampung Karuhun) dibatalkan karena pertimbangan akses jalan yang sempit dan tidak bisa dilalui kendaraan Bus Besar ataupun Sedang. Selain itu, pihak penyelenggara juga menghawatirkan potensi adanya longsor tebing,” ujar H. Nana Mulyana saat konfirmasi, melalui WhatsApp nya, Selasa (14/12/2021).

Ini Baca Juga :  Gunung Putih di Bulungan, Kalimantan Utara: Petualangan Kapur yang Mendebarkan

Penentuan lokasi Objek Wisata yang akan dituju dalam program ini, lanjut Nana, yaitu sebagai upaya kalayakan destinasi yang berdekatan dengan Bandung.

“Ini sudah melalui berbagai tahapan, sehingga Kampung Karuhun Sumedang terpilih menjadi salah satu tempat wisata yang akan dikunjungi dalam wisata gratis yang digagas Dishub Jabar dan PED. Setelah itu direncanakan juga untuk mengunjungi destinasi lainnya di Sumedang,” kata pria yang menjabat sebagai ketua PHRI Sumedang ini.

Rencana itu, sambung Nana, sudah disepakati dan dipublikasikan. Namun, menjelang hari H pelaksanaan, pihaknya diberitahu bahwa Sumedang dicoret wisata gratis tersebut.

Ini Baca Juga :  BLK Disnakertran Sumedang, 40 Peserta Bidang Menjahit dan Multimedia Dinyatakan Lulus

“Rencana itu sebenarnya akan dilakukan dalam setiap minggunya, dan ada sekitar 16 bus ke Sumedang. Tetapi itu dibatalkan, dan alasannya hanya satu yaitu infrastruktur di Sumedang tidak memungkinkan, dan aksesibilitas juga sangat kurang. Jadi alasannya karena jalannya kecil,”

“Padahal, sudah saya tawarkan paket bus kecil, tapi tetap tidak bisa diakses karena ada beberapa tempat atau titik longsoran yang dapat membahayakan wisatawan. Akhirnya dari penyelenggara menyampaikan permohonan maaf kepada kami, bahwa Sumedang tidak dijadikan tujuan wisata ini. Namun, mereka menjanjikan ke depan untuk kerjasama lagi. Dengan catatan infrastruktur sudah diperbaiki,” tuturnya.

Ini Baca Juga :  Jarang Terpublikasi, Ternyata Keramik Pamulihan Sampai Keluar Negeri

Atas kejadian ini, Nana berharap, agar Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, lebih memperhatikan lagi infrastruktur akses ke objek wisata yang saat ini sangat parah dan tidak layak untuk dijadikan tujuan wisata.

Perbaikan infrastruktur akses menuju ke objek wisata ini perlu perbaikan dengan merata, agar target Pemda Sumedang yang mendeklarasikan diri sebagi kota pariwisata tercapai.

“Dibatalkannya rencana ini memang tidak menimbulkan kerugian finansial. Namun yang terpenting adalah promosinya. Dan itu yang saya bidik, yaitu bagaimana warga Bandung ini kenal lebih banyak dengan Sumedang, karena Sumedang itu bukan hanya terkenal dengan tahunya saja,” tandasnya.